KAJIAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN PEDIATRIK RAWAT INAP BANGSAL ANAK RSUD PADANG PANJANG

Penelitian tentang kajian penggunaan antibiotika pada pasien pediatrik, telah dilakukan di bangsal anak RSUD Padang Panjang pada bulan Januari hingga Maret 2015 menggunakan metode observasi prospektif. Data diperoleh dari 102 rekam medik pasien serta wawancara dengan pasien dan keluarga pasien. Kajian yang dilakukan adalah rasionalitas penggunaan antibiotika berdasarkan kategori Gyssens, aspek farmaseutika, dan interaksi obat yang dibandingkan dengan literatur. Penilaian dengan kategori Gyssens didapatkan hasil 28,43% memenuhi kategori 0 (rasional); 18,63% kategori IIA (tidak rasional karena dosis tidak tepat); 13,73% kategori IIB (tidak rasional karena tidak tepat interval); 1,96% kategori IIC (tidak rasional karena tidak tepat cara pemberian); 7,84% kategori IIIA (tidak rasional karena pemberian terlalu lama); 17,63% kategori IIIB (tidak rasional karena pemberian terlalu singkat); 3,92% kategori IVA (tidak rasional karena ada antibiotika lain yang lebih efektif), 0,98% kategori IVD (tidak rasional karena ada antibiotika lain yang lebih spesifik); dan 6,86% kategori V (tidak rasional karena tanpa ada indikasi). Berdasarkan aspek farmaseutika diperoleh 9,8% pasien mendapatkan bentuk sediaan antibiotika yang tidak sesuai; 29,41% pasien mendapatkan antibiotika injeksi kering dengan jenis pelarut yang digunakan sesuai dengan literatur namun jumlah pelarut, proses rekonstitusi, dan penyimpanan sisa sediaan injeksi belum sesuai literatur. Ditemukan 17 jenis interaksi obat dengan 96 kasu