HALUSINASI PADA TOKOH PANGEMANANN DALAM NOVEL RUMAH KACA KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER: Tinjauan Psikoanalisis

Pangemanann adalah tokoh utama dalam novel Rumah Kaca yang mengalami halusinasi. Halusinasi yang dia alami merupakan bagian dari gejala kejiwaan yang semua penyebab dan dampaknya bisa ditelusuri dengan analisis menggunakan pendekatan psikologi sastra, dilanjutkan dengan teori psikoanalisis dari Sigmund Freud. Masalah dalam penelitian ini adalah: 1) apakah penyebab halusinasi yang terjadi pada tokoh Pangemanann? 2) bagaimana dampak halusinasi yang terjadi pada tokoh Pangemanann? 3) apakah yang dilakukan Pangemanann untuk menghentikan halusinasinya? Tujuan penelitian ini adalah: 1) menjelaskan penyebab halusinasi yang terjadi pada tokoh Pangemanann, 2) menjelaskan dampak halusinasi yang terjadi pada tokoh Pangemanann, 3) menjelaskan tindakan atau usaha yang dilakukan Pangemann untuk menghentikan halusinasinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, melakukan penafsiran dengan menyajikan data dalam bentuk deskripsi. Teknik yang digunakan dalam metode ini yaitu: teknik pengumpulan data, penganalisisan data, dan teknik hasil analisis data. Berdasarkan analisis data, diketahui bahwa penyebab halusinasi yang dialami tokoh Pangemanann adalah (1) mengkhianati harapan yang ditanamkan oleh Pamannya semenjak kecil, (2) mengkhianati prinsip hidup dan sumpah jabatannya sebagai penegak hukum, (3) perasaan bersalah pada Pribumi yang dia tumpas, dan (4) rasa tanggungjawab terhadap keluarga. Halusinasi-halusinasi yang terjadi pada Pangemanann berdampak pada perubahan sikap dan penurunan daya tahan tubuhnya. Usaha yang dilakukan Pangemanann untuk menghilangkan halusinasinya adalah dengan meludah, menutup mata, menutup muka dengan kedua tangan dan pensiun dari jabatan serta meninggalkan Hindia. Kata kunci: Pangemanann, halusinasi, neurosis, psikoanalisis