PERBEDAAN KADAR ADIPONEKTIN PADA REMAJA OBESITAS BERDASARKAN HOMEOSTASIS MODEL ASSESSMENT INSULIN RESISTANCE

Latar belakang. Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius. Masalahnya bersifat global dan mempengaruhi negara maju maupun negara berkembang, khususnya di perkotaan. Terdapat peningkatan prevalensi obesitas pada remaja serta risiko terhadap diabetes melitus tipe 2, resistensi insulin dan penyakit kardiovaskuler. Peningkatan massa lemak pada obesitas akan menyebabkan penurunan kadar adiponektin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar adiponektin pada remaja obesitas resistensi insulin dan non resistensi insulin. Metode. Penelitian cross sectional terhadap 46 sampel remaja obesitas untuk mengetahui perbedaan kadar adiponektin dibandingkan nilai HOMA-IR pada remaja obesitas usia 14-17 tahun. Obesitas ditentukan berdasarkan nilai IMT, HOMA-IR dihitung berdasarkan rumus yang menggunakan nilai glukosa dan insulin puasa. Indeks massa tubuh ditentukan dengan mengukur berat badan, tinggi badan. Glukosa diperiksa dengan metode glucose hexokinase fotometrik, insulin diperiksa dengan metode chemiluminessence immunoassay dan adiponektin diperiksa dengan cara ELISA. Hasil diolah secara komputerisasi dengan menggunakan uji t-test atau Mann Whitney test. Hasil. Rerata kadar adiponektin 3,52±1,33 μg/ml pada kelompok resistensi insulin dan 7,15±5,38 μg/ml pada kelompok non resistensi insulin, terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok resistensi insulin dan non resistensi insulin (p=0,001). Kesimpulan. Kadar adiponektin lebih rendah dan bermakna pada remaja obesitas resistensi insulin. Kata kunci. Remaja obesitas, resistensi insulin, adiponektin