STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT MINANGKABAU

dan dihargai dalam masyarakat karena mereka memiliki harta yang banyak dan tanah yang luas. Dengan masuknya penetrasi ekonomi uang dan semakin meningkatnya ilmu pengetahuan menyebabkan orang yang tidak mempunyai tanah yang luas sehingga mencari jalan lain untuk mencari kekayaan seperti bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, berdagang dan lain-lain. Oleh sebab itu penelitian ini mengkaji bagaimana bentuk dan ukuran stratifikasi sosial masyarakat Minangkabau di Nagari Saruaso. Penelitian ini dikhususkan kepada warga masyarakat dan tokoh masyarakat Nagari Saruaso. Pertanyaan penelitian ini adalah “Bagaimana stratifikasi sosial masyarakat Minangkabau di Nagari Saruaso saat ini?”. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan stratifikasi sosial masyarakat Minangkabau di Nagari Saruaso. Sedangkan tujuan khususnya adalah bentuk dan ukuran stratifikasi sosial yang berkembang dalam masyarakat Minangkabau di Nagari Saruaso. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dan dalam pengumpulan data digunakan teknik observasi serta wawancara mendalam (tidak berstruktur). Teori yang digunakan adalah Stratifikasi Sosial yang dipelopori oleh Max Weber yang memfokuskan pada bentuk-bentuk stratifikasi sosial yang terdapat dalam masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat Minangkabau terdiri dari kelas sosial, kelompok status dan partai. Ukuran-ukuran dalam menentukan stratifikasi sosial dalam masyarakat Minangkabau terdiri dari ukuran kekayaan yaitu pakaian bermerek, bentuk rumah dan kendaraan, ukuran kekuasaan yaitu kekuasaan tradisional dan formal, ukuran kehormatan yaitu pengetahuan adat dan agama, ukuran yang terakhir adalah ukuran Ilmu pengetahuan