KOMUNIKASI WARIA DENGAN KELOMPOK DOMINAN (Studi Kasus pada Waria di Kota Padang)

Penelitian ini ingin mengetahui tentang komunikasi waria dengan kelompok dominan dan faktor-faktor yang berhubungan yang mempengaruhi waria memilih bentuk komunikasi tersebut. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori komunikasi co cultural yaitu teori yang fokus kepada bagaimana kelompok yang terpinggirkan (co culture) berkomunikasi dengan kelompok dominan yang menguasai atau memegang kekuatan dalam pembentukan suatu budaya. Waria termasuk ke dalam kelompok terpinggirkan (co culture) karena mengalami tekanan, kekerasan, dan diskriminasi. Informan penelitian terdiri dari dua orang yang merupakan waria yang bekerja di salon dan waria yang berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial sekaligus membantu bisnis keluarga yaitu penyewaan pelaminan, kebaya dan make up. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa waria mengalami tekanan, kekerasan dan diskriminasi, waria melakukan praktek komunikasi yang berbedabeda ketika berhadapan dengan kelompok dominan, diantaranya adalah developing positive face, censoring self, emphasizing commonalities / idealized communication, self assured communication,avoiding, mirroring, attacking, extensive preparation, dan overcompensating. Adapun faktor yang mempengaruhi ptaktek komunikasi waria dengan kelompok dominan adalah preferred outcome (assimilation, accomodation, dan separation), experience, abilities, situtional context, preceived and rewards, dan communication approach (nonassertive, assertive, dan aggressive). Kata Kunci: waria, kelompok co culture, kelompok dominan, teori komunikasi co cultura