SOSIALISASI PERAN GENDER DALAM KELUARGA MISKIN

Keluarga merupakan agen yang berperan penting dalam mensosialisasikan peran gender. Dalam proses sosialisasi, anak menggunakan orang tua sebagai model dari penyesuaian dirinya dengan kehidupan. Keluarga sebagai tempat individu dilahirkan dan mengalami proses sosialisasiDi dalam penelitian ini keluarga miskin dipilih diteliti karena pada lazimnya dalam keluarga miskin, anak-anak dilibatkan untuk membantu orang tua baik dalam pekerjaan keluarga maupun dalam mencari nafkah. Bila baik anak laki-laki dan anak perempuan dilibatkan mencari nafkah, sementara sosialisasi anak laki-laki dan anak perempuan berbeda dalam mengerjakan tugas-tugas keluarga, maka ini adalah sosialisasi ketidakadilan gender. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses, dan pola sosialisasi peran gender yang diberikan oleh orang tua kepada anak laki-laki dan perempuan. Teori yang digunakan adalah teori sosialisasi gender oleh Giddens yang menjelaskan bahwa sosialisasi pada individu dibedakan berdasarkan jenis kelamin, sehingga terdapat perbedaan sosialisasi antara anak lako-laki dan perempuan yang dapat menimbulkan ketidakadilan gender. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dan dalam pengumpulan data digunakan teknik wawancara mendalam dan observasi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat perbedaan dalam sosialisasi peran gender yang diberikan oleh orang tua kepada anak laki-laki dan perempuan. Dalam keluarga miskin, anak laki-laki dilibatkan pada kegiatan pekerjaan mencari nafkah, atau pekerjaan publik. sedangkan anak perempuan dilibatkan pada pekerjaan domestic atau pekerjaan keluarga. Namun antara anak laki-laki dan perempuan juga sama-sama dilibatkan di dalam pekerjaan domestic ataupun public, hanya saja yang membedakannya adalah jenis pekerjaan yaitu pekerjaan berat dan pekerjaan ringan