FAKTOR RISIKO KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMBACANG KOTA PADANG TAHUN 2014

Kejadian bayi berat badan lahir rendah (BBLR) di Kota Padang yang termasuk tinggi di Puskesmas Ambacang. Pada tahun 2012 terdapat 17 kasus dari 976 kelahiran (1,7%), tahun 2013 terdapat 43 kasus dari 962 kelahiran (4,5%) dan tahun 2014 terdapat 46 kasus dari 972 kelahiran (4,7%).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko kejadian bayi berat badan lahir rendah di wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kota Padang tahun 2014. Metode Penelitian ini menggunakan desain Case Control Study. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kota Padang, pada bulan April 2015 sampai dengan Juli 2015 dengan 33 sampel kelompok kasus dan 33 sampel kelompok kontrol. Selanjutnya data diolah dengan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan software komputer. Hasil Hasil penelitian didapatkan bahwa 16,66% responden memiliki usia saat hamil berisiko, 21,21% jarak kehamilan berisiko, 30,3% paritas berisiko, 57,58% menderita anemia, 41,46% pertambahan berat badan berisiko dan 45,46% kurang energi kronis (KEK). Terdapat hubungan yang bermakna antara anemia saat hamil, pertambahan berat badan, KEK dengan kejadian BBLR (p-value = 0,0001, p-value = 0,038, pvalue = 0,004) dan tidak terdapat hubungan yang bemakna antara usia saat hamil, jarak kehamilan, paritas, dengan kejadian BBLR (p-value = 0,186, p-value = 0,763 p-value = 0,788). Kesimpulan Terdapat hubungan yang bermakna antara anemia saat hamil, pertambahan berat badan, KEK dengan kejadian BBLR dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia saat hamil, jarak kehamilan, paritas, dengan kejadian BBLR. Disarankan kepada petugas bidang KIA Puskesmas Ambacang agar memberikan penyuluhan mengenai anemia, pertambahan berat badan dan kurang energi kronis (KEK) bagi ibu hamil dalam masa kehamilan. Daftar Pustaka : 36 (1998 – 2014) Kata Kunci : Faktor Risiko, BBL