PELAKSANAAN PEMBINAAN MENTAL BAGI WARGA BINAAN DI RUMAH TAHANAN NEGARA BANGIL PASURUAN

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang pelaksanaan pembinaan mental bagi warga binaan di Rumah Tahanan Negara Bangil Pasuruan, kendala yang dihadapi oleh pihak Rutan Bangil Pasuruan dalam membina mental bagi warga binaannya, dan upaya yang dilakukan oleh pihak Rutan Bangil Pasuruan dalam membina mental bagi warga binaannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, penyajian data, reduksi data dan verifikasi/ penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan mental di Rutan Bangil Pasuruan yaitu pembinaan kesadaran beragama melalui kegiatan istighosah, tahlilan, khataman Alquran, pengajian, dan hadrah, pembinaan berbangsa dan bernegara melalui upacara bendera, kemampuan intelektual melalui pendidikan formal dan informal, kesadaran hukum melalui sosialisasi penyadaran hukum dan mengintegrasikan diri melalui sosialisasi/ pembekalan. Di dalam proses pelaksanaannya terdapat kendala yang dihadapi yaitu minimnya sarana dan prasaran serta jumlah petugas Rutan tidak sebanding dengan jumlah warga binaan dan over capacity. Upaya yang dilakukan yaitu meliputi menerapkan sistem keadilan dan kejujuran dalam proses pembinaan mental dan menggunakan metode bimbingan dan pembinaan dalam memberdayakan warga binaan. Kata Kunci: Pembinaan Mental, Warga Binaan, dan Rumah Tahanan Negara    Abstract The purpose of this study is to explain about the implementation of mental coaching for inmates at the State Prison bangil, the constraints faced by the Rutan bangil in fostering mental for the citizens of proxies, and the efforts made by the Rutan bangil in fostering mental for residents auxiliaries. This study used a qualitative descriptive approach. Data collection techniques used were observation, interviews and documentation. As for the data analysis techniques using data collection, data presentation, data reduction and verification / conclusion. The results showed that the mental development at Rutan bangil namely fostering religious awareness through activities istighosah, tahlilan, khataman Alquran, pengajian, and hadrah, coaching national and state through the flag ceremony, intellectual abilities through formal and informal education, legal awareness through awareness-raising legal awareness and integrate themselves through socialization / debriefing. In the process of implementation there are obstacles faced is the lack of facilities and infrastructure as well as the number of detention officers are not proportional to the number of inmates and over capacity. Efforts are being made is one of them implement the system of justice and fairness in the process of mental development and use of methods of guidance and coaching in empowering prisoners. Keywords: Mental Development, Citizens Patronage, and State Prison &nbsp