PENERAPAN PENDEKATAN PMRI DALAM PEMBELAJARAN VOLUME PRISMA DAN LIMAS DI KELAS VIII-B SMP NEGERI 26 SURABAYA

Banyak siswa yang beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit untuk diajarkan dan dipelajari. Salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai objek yang bersifat abstrak, inilah yang menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam matematika. Oleh karena itu, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan konteks atau situasi yang bisa dibayangkan oleh siswa. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menerapkan pendekatan PMRI. PMRI adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan penggunaan konteks atau situasi yang bisa dibayangkan oleh siswa, serta menjadikan matematika sebagai aktivitas siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, aktivitas siswa selama proses pembelajaran, hasil belajar siswa, serta respons siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan PMRI pada materi volume prisma dan limas di kelas VIII-B SMP Negeri 26 Surabaya. Hasil analisis lembar pengamatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas siswa, lembar penilaian afektif siswa, lembar jawaban latihan soal, lembar jawaban tes tulis, dan angket respons siswa menunjukkan: (1) kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan pendekatan PMRI mendapat skor rata-rata 3,43, dapat dikategorikan “Baik”; (2) persentase aktivitas siswa yang relevan dengan KBM mencapai 95,32%, dapat dikategorikan “Sangat aktif”; (3) hasil belajar siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan PMRI mencapai ketuntasan klasikal dengan persentase ketuntasan sebesar 89,47%; (4) respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan pendekatan PMRI adalah sangat positif, siswa merasa sedikit lebih mudah dalam memahami materi, dan siswa sangat berminat untuk mengikuti pembelajaran dengan pendekatan PMRI. Kata kunci: PMRI, Matematika, prisma dan limas