PERILAKU MENGGANGGU SISWA DAN PENANGANAN KONSELOR PADA SISWA SMP NEGERI DI KECAMATAN KANDAT KABUPATEN KEDIRI

Remaja adalah usia dimana seorang anak mengalami masa transisi atau masa peralihan dalam mencari identitas diri. Dalam proses pencarian identitas diri, remaja sering menimbulkan kekacauan identitas pada dirinya. Sebagai siswa, di sekolah mereka sering melakukan perilaku mengganggu yang merugikan dirinya maupun orang lain. Oleh karena itu diperlukan perhatian penuh dan bimbingan agar siswa dapat menemukan identitas diri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bentuk-bentuk perilaku mengganggu siswa, faktor penyebab perilaku mengganggu siswa, penanganan konselor terhadap perilaku mengganggu siswa, dan hambatan yang dialami konselor dalam menangani perilaku mengganggu siswa. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Kandat dan SMP Negeri 2 Kandat.Subyek dalam penelitian ini terdiri dari empat informan, yaitu kepala sekolah, wali kelas/guru mata pelajaran, konselor, dan siswa yang melakukan perilaku mengganggu. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan konsep interaktif Miles dan Huberman (2013). Teknik keabsahan data kualitatif atau kredibilitas menggunakan triangulasi, yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik.Hasil yang didapat dari pengolahan data menunjukkan bahwa terdapat empat bentuk perilaku mengganggu yang terjadi di SMPN 1 Kandat dan SMPN 2 Kandat sesuai dengan bentuk perilaku mengganggu menurut Levin dan Nolan, yaitu perilaku mengganggu terkait dengan ajaran dan tindakan belajar, perilaku mengganggu hak-hak siswa dalam belajar, perilaku yang secara psikologis maupun fisik tidak aman, dan perilaku yang menyebabkan kerusakan properti dalam sekolah. Faktor penyebab perilaku mengganggu siswa terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal, yaitu krisis identitas dan kontrol diri yang rendah. Sedangkan faktor eksternal, yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Ada berbagai macam penanganan yang dilakukan oleh konselor, yaitu konseling individu, bimbingan kelompok, layanan kolaborasi, panggilan orangtua, dan home visit. Hambatan yang dihadapi konselor dalam menangani perilaku mengganggu siswa, yaitu berasal dari diri siswa yang belum ada motivasi atau niat untuk berubah, belum terbuka dan tidak adanya kerjasama dari orangtua.   Kata Kunci: Perilaku Mengganggu, Penanganan Konselo