Pembedaan hadis antara yang ahad dan mutawatir belum muncul pada masa Rasulullah dan para sahabat. Para sahabat menerima hadis dari seseorang yang meriwayatkan kepada mereka setelah jelas status dan kredibilitas penyampainya. Pembedaan tersebut baru muncul pada masa tabi’in dan sesudahnya. Menurut Ibn Hazm (w. 456 H), sesungguhnya seluruh kaum muslimin dahulunya menerima hadis ahad, yakni hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang ‘adil dan dapat dipercaya. Lebih lanjut ibn Hazm menuturkan bahwa semua golongan melakukan itu samapai kemudian muncul Mu’tazilah satu abad sesudah hijriyah, lalu menetang ijma’ tersebut. Tulisan ini mencba mengungkap bagaimana sejarah munculnya penolakan terhadap kehujahan hadis ahad sebagai sumber ajaran Islam da...