Agama perlu dipahami secara komprehensif. Agama memiliki dimensi damai dan agama memiliki dimensi keras atau intoleran. Keberadaan agama sangat universal, dan berhubungan erat dengan pemahaman, pengalaman, dan pengaktualisasian nilai-nilai agama oleh penganut orang yang beragama. Beragama berdasarkan kebutuhan psikologis memerlukan pendekatan khusus, tidak hanya membahas benar-salah tetapi lebih dari itu harus dilihat secara mendalam terhadap jiwa orang yang beragama. Puncaknya tidak hanya menjalankan ritual dan verbalis dalam beragama, tetapi sudah harus mengarah pada pemaknaan hidup yang muncul dari jiwa yang suci. Akhirnya, agama diharapkan mampu memberikan solusi terhadap permasalahan jiwa penganut suatu agama. Agama yang toleran, sali...