Dalam memahami ayat-ayat demokrasi tentu diperlukan sebuah teori tertentu untuk memastikan apakah ayat tersebut sebagai landasan absahnya demokrasi atau ayat tersebut memiliki maksud lain. Oleh karena itu, fakta empiris dan historis antara demokrasi dengan syura menjadi titik tekan tersendri dalam memahami ayat yang dianggap sebagai dalil demokrasi tersebut. Teori munasabah kami jadikan sebagai pisau analisis, hal itu karena antara potongan ayat (Demokrasi) yang satu dengan yang lainnya memiliki interkoneksi yang tidak terputus. Berdasarkan hasil analisis penulis dalam penelitian ini terhadap ayat yang dijadikan landasan diterimanya demokrasi ternyata terkesan janggal jika memaksakan demokrasi sebagai kata yang menjadi tafsir dari Aya...