KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI BLOK A SEAM I PT. NAN RIANG KABUPATEN BATANGHARI PROPINSI JAMBI

Areal Penambangan PT. Nan Riang berlokasi di Desa Ampelu, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Jambi. Sistern penarnbangan yang diterapkan adalah tambang terbuka dengan metode strip mine. Target produksi penambangan batubarayang direncanakan untuk areal penambangan Blok A seam I adalah sebesar 60.000 Ton/Bulan. Untuk mencapai target produksi tersebut digunakan kombinasi rangkaian ke4a alat-alat mekanis yang terdin dan alat unfuk pengangkutan digunakan dump truckNissan CWM 330 MH sebanyak 2 unit dan alat untuk gali-muat dig-unakan I unit Exavator Backhoe Komatsu PC 400 LC-7. Berdasarkan pengamatan waktu kerja dan waktu hambatan yang dapat maupun tidak dapat dihindari diketahui efisiensi dari alat muat PC400 LC-7 adalah 68,940A dan efisiensi dari alat angkut dump rracft Nissan CWM 330MH adalah 71,21Vo. Lebar jalan angk::t dari front penambangan menuju tempat penimbunan tidak memerlukan perbaikan karena lebar jalan pada jalan lurus sebesar 12 meter dan lebar jalan pada tikungan sebesar 16 meter telah memenuhi syarat, yaitu 9 meter untuk jalan lurus dan 13,08 meter untuk tikungan. Setelah dilakukan penelitian dan perhitungan diketahui produksi pada penambangan batubara di Blok B sebesar 50.692,36 Ton/bulan tidak memenuhi target produksi yang direncanakan, oleh karena itu perlu dilakukan perbaikanperbaikan terutama pada produksi alat mekanis- Pertama dilakukan upaya peningkatan produksi dengan cara menekan waktu hambatan yang dapat dihindari, awalnya effisiensi kerja backhoe komatsu PC 400 adalah 68,94yo sedangkan effisiensi kerja dump truck Nissan CWM 330 PS 77,27yo. Kemudian setelah dilakukan perbaikan, effisiensi backhoe meningkat menjadi 73,49yo dan effisiensi dump truck meningkat menjadi 75,61ya. Hal ini menyebabkan produksi pun meningkat yg semula 50.692,36 menjadi 53.824,28Vo. Namun targetproduksi belum dapat terpenuhi. Kedua dilakukan Upaya meningkatkan prod'.rksi dengan cara menambah jumlah pengisian alat angkut dmi sebelumnya 6 kali curah menjadi 7 kali curah. Terjadi peningkatan cukup signifikan yaitu dari awalnya 5A.692,36 Ton/bulan setelah dilakukan penambahan jumlah pengisian menjadi 57.109,08 Ton/bulan, namun target produksi masih belum tercapu, lalu dilalarkan upaya peningkatan produksi dengan cara kombinasi perbaikan effisiensi kerja dan penambahan jutnlah pengisian alat angkut, produksi meningkat menjadi 60-637;8 tonlbulan sehingga dengan demikian target produksi yang direncanakan dapat tercbpai. Penambahan jumlah pengisian pada tiap pengangkutan juga berpengaruh padacycle time dad alat angkut yang bertambah dari sebelumnyaS,T2 menit menjadi 9,03 menit hal ini menyebabkan perubahan nilai match factar yang sebeluilrnya senilai 0,48 menjadi 0,54