HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA REMAJA

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanan-kanak menuju dewasa. Remaja sangat membutuhkan kawan-kawan, senang kalau banyak teman yang menyukainya. Ada kecenderungan narcistic, yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-teman yang memiliki sifat-sifat yang sama dengan dirinya. Seseorang dengan kecenderungan narsistik sangat sensitif terhadap kritik atau kegagalan. Harga diri yang rapuh menyebabkan kepercayaan diri juga rendah. self confident/percaya diri adalah suatu keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku sesuai dengan harapan dan keinginannya. Faktor kepercayaan diri ada empat yang menentukan kepercayaan diri seseorang, salah satu faktor kepercayaan diri menurut Bandura adalah keadaan fisiologis seseorang. Keadaan fisiologis tersebut salah satunya adalah masalah berat badan, pada remaja masalah berat badan merupakan salah satu faktor yang menurunkan kepercayaan dirinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Obesitas dengan Tingkat Kepercayaan Diri pada Remaja. subyek penelitian ini adalah siswa obesitas di SMA NU 1 Gresik sebanyak 33 orang, menggunakan teknik sampling jenuh, sedangkan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dalam bentuk skala likert dengan 4 pilihan jawaban. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Uji validitas skala menggunakan validitas isi. Uji reliabilitas skala menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan bantuan program SPSS 15.0 for windows. Berdasarkan analisis data, rhitung = 0,296 lebih kecil daripada rtabel yaitu sebesar 0,344. Dengan demikian rhitung = 0,296, p = 0,095, taraf signifikan p < 0,05, dan df = n - 2 = 33 - 2 = 31 dengan pengujian dua arah dapat diperoleh harga rtabel = 0,344 Hasil tersebut menggambarkan bahwa rhitung < rtabel (0,296