PENGARUH MENONTON ADEGAN KEKERASAN TELEVISI TERHADAP PERILAKU AGRESIF ANAK DI MI MA’ARIF NGARGOSARI KEBOMAS GRESIK

Satu hal yang tidak bisa di sangkal bahwa acara-acara yang di suguhkan di Televisi sangat mempengaruhi perkembangan anak. Dengan itu anak dapat mempelajari hal-hal yang baru dan memeperkaya kehidupan intelektualnya. Apalagi acara yang ditayangkan Televisi sekarang tak luput dari adegan kekerasan baik pukulan, tendangan, cacian dan lain-lain. Karena tontonan adegan kekerasan tersebut tidak langsung mempengaruhi perilaku agresif anak, tetapi pengaruhnya sedikit demi-sedikit tertanam sejak dini dan akhirnya terbentuklah perilaku agresif tersebut. Dengan latar belakang tersebut peneliti menganggap perlu adanya penelitian yang membahas tentang pengaruh adegan kekerasan televisi terhadap perilaku agresif anak. Penelitian ini di laksanakan di MI Ma’arif Ngsrgosari. Sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang mana untuk memeperoleh data peneliti menggunakan tiga meode pengumpulan data diantaranya, angket, interviu, dan dokumen. Data yang di hasilkan kemudian di analisis menggunakan tekhnik prosentase dan tekhnik korelasi produck moment. Setelah menganalisis data tersebut dihasilkan nilai 0,471. Setelah nilai tersebut diinterpretasikan terhadap tabel pedoman maka dapat di ketahui bahwa adegan kekerasan memiliki korelasi terhadap perilaku agresif anak di MI Ma’arif ii Ngargosari Kebomas Gresik, namun korelasi tersebut berada dalam tingkatan cukup. Data yang dihasilkan dari analisis data tersebut kemudian di interpertasikan terhadap r tabel. Dan hasil yang di peroleh adalah bahwa ro (r hitung) = 0,471 sedangkan n (r tabel) pada taraf signifikan 5% = 0,279 dan pada taraf signifikan 1% = 0,361. Dengan demikian ternyata ro > n baik pada taraf signifikan 5% maupun pada taraf signifikan 1%. Maka Ho (Hipotesis nihil) di tolak sedangkan Ha (Hipotesis alternatif) di terima. Hal ini di sebabkan jumlah data yang masuk pada analisis data berpengaruh terhadap besar kecilnya nilai n (r tabel) pada taraf signifikan 5% dan 1%. Jumlah populasi yang cukup dalam penelitian ini menyebabkan nilai n (r tabel) pada taraf signifikan 5% dan 1% lebih kecil dari nilai ro (r hitung). Hasil penelitian ini mungkin jauh dari harapan peneliti, namun peneliti juga menyadari atas keterbatasan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini dengan ruang lingkup dan obyek penelitian yang kecil. Oleh karena itu peneliti berharap akan adanya penelitian yang sejenis di masa yang akan datang dan dalam ruang lingkup yang lebih besar