HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEBUTUHAN BERPRESTASI DENGAN TINGKAT PENGEMBANGAN KARIR

Pengembangan karir sangat penting, karena dapat mengembangkan karyawan yang sekiranya dapat dipromosikan karena memiliki potensi yang cukup. Karenanya, aktivitas pengembangan karir yang dilakukan karyawan seperti, pendidikan, pelatihan, seminar dan sebagainya dapat meningkatkan kemampuan intelektual dan ketrampilan karyawan yang bersangkutan. Dengan demikian seharusnya, setiap karyawan yang bekerja di suatu perusahaan merencanakan dan melakukan berbagai tindakan pengembangan karir agar tercapai karir yang diinginkan. Dengan adanya karyawan yang merencanakan karirnya dengan baik dan melakukan serangkaian usaha untuk meningkatkan kemampuan diri, dapat menjawab kebutuhan perusahaan akan sumber daya manusia yang berkualitas. Namun, masih terdapat karyawan yang belum melakukan usaha untuk lebih meningkatkan karirnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi perbedaan perilaku pengembangan karir karyawan adalah tingkat kebutuhan berprestasi dalam diri karyawan tersebut. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk membuktikan adanya hubungan antara tingkat kebutuhan berprestasi dengan tingkat pengambangan karir. Jumlah populasi 84 orang yang terdiri dari karyawan Divisi Komunikasi, Divisi Sistem Informasi dan Divisi Produksi Semen yang berusia antara 30-40 tahun dari semua level jabatan. Peneliti menggunakan teknik stratified random sampling untuk mengambil sampel sejumlah 67 orang. Metode pengumpulan data dari kedua variabel yaitu tingkat kebutuhan berprestasi dan tingkat pengembangan karir menggunakan kuesioner yang disusun dalam bentuk skala Likert. Data kedua variabel diolah dengan teknik korelasi product moment dengan taraf signifikasi 5 %. Hasil penghitungan nilai r = 0.520 lebih besar dari pada nilai r tabel (0.240) yang berarti signifikan. Berdasarkan analisis data berarti dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat kebutuhan berprestasi dengan tingkat pengembangan karir