HUBUNGAN TINGKAT ASERTIVITAS DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

Individu dalam perannya sebagai mahasiswa, dituntut untuk lebih mandiri, mampu berinisiatif, lebih dewasa, dan lebih matang dalam berpikir dan berperilaku. Semua hal tersebut dapat dicapai bila individu dapat berinteraksi dengan baik dan dapat berperilaku asertif. Cawood (1997:13) menyatakan bahwa asertif menggambarkan adanya pengekspresian pikiran, perasaan, kebutuhan atau hak-hak yang dimiliki seseorang yang bersifat langsung, jujur dan sesuai, tanpa adanya kecemasan yang tidak beralasan, namun juga disertai adanya kemampuan untuk dapat menerima perasaan atau pendapat orang lain dan dengan tidak mengingkari hak-hak mereka dalam mengekspresikan pikiran dan perasaannya. Perilaku asertif memiliki dampak terhadap diri sendiri salah satunya adalah meningkatnya rasa percaya diri. Kepercayaan diri menurut Douglas (1992:126) merupakan suatu sikap atau perasaan yakin atas kemampuan diri sendiri sehingga orang yang bersangkutan tidak terlalu cemas, tidak takut dalam segala hal, tidak ada keraguan dalam bertindak serta mampu menguasai pikiran sehingga merasa bebas melakukan hal-hal yang sesuai dengan keyakinan dan mampu mengenali diri sendiri baik kekurangan maupun kelebihannya Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan antara perilaku asertif dengan kepercayaan diri pada mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan pada seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Gresik, yang berjumlah 77 orang. Data diperoleh melalui kuesioner dengan skala likert, yang kemudian dianalisis dengan bantuan SPSS ver 12.0 for windows. Untuk pengukuran perilaku asertif, dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas dengan teknik alpha cronbach. Dari 48 item yang diujicobakan, diperoleh 37 item yang valid dengan kisaran antara 0,372 sampai 0,684. Uji reliabilitas diperoleh sebesar 0,929. Pada pengukuran kepercayaan diri, dari 32 item yang diujicobakan, diperoleh 27 item yang valid dengan kisaran antara 0,331 sampai 0,706. Uji reliabilitas diperoleh sebesar 0,914. Dari hasil uji korelasi berdasarkan korelasi Product Moment dari Pearson, diperoleh sebesar 0,713 yang berarti terdapat hubungan yang positif yang sangat signifikan antara perilaku asertif dengan kepercayaan diri pada mahasiswa. Sebagian besar dari subyek (22,9%) memiliki tingkat asertivitas yang sedang dengan tingkat kepercayaan diri yang sedang pula. Berdasarkan tingkat perkuliahan, mahasiswa tingkat 7 dan 9 memiliki tingkat asertivitas yang cenderung rendah dibandingkan mahasiswa tingkat 1, 3, 5 dan 11. Mahasiswa tingkat 5 cenderung lebih percaya diri dibandingkan dengan mahasiswa tingkat 1, 3, 7, 9 dan 11. Subyek yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan sebagian besar memiliki tingkat asertivitas yang sedang dengan tingkat kepercayaan diri yang sedang pula. Saran bagi fakultas, diharapkan dosen dapat mengembangkan perilaku asertif dan percaya diri mahasiswa. Bagi mahasiswa agar dapat lebih mengembangkan perilaku asertif dan rasa percaya diri. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat menambah variabel yang memiliki hubungan dengan perilaku asertif atau percaya diri