PENANGGUHAN PELAKSANAAN PEMBAGIAN HARTA WARISAN DI DESA KWARASAN JUWIRING KLATEN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Penelitian yang berjudul Penangguhan Pelaksanaan Pembagian Harta Warisan di Desa Kwarasan Juwiring Klaten da1am Perspektif hukum Islam memiliki tujuan a. Untuk mendeskripsikan secara jelas alasan atau nilai-nilai mendasar dari praktik penangguhan pelaksanaan pembagian harta warisan di Desa Kwarasan Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten dan mengetahui: a. apakah praktik ini bisa dikatakan sebagai hukum adat. b. Untuk mendeskripsikan besarnya penyimpangan terhadap nilai-nilai yang mendasar dari praktek penangguhan pembagian harta warisan di Desa Kwarasan Kecamatan Juwiring Kabupaten Klaten. c. Untuk mengetahui apakah perilaku penyimpangan terhadap nilai-nilai yang mendasar dari praktek penangguhan pembagian harta warisan, cenderung mengarah kepada hukum kewarisan adat atau kewarisan Islam. Jenis Penelitian dalam penyusunan skripsi ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang berdasarkan pada obyek lapangan daerah atau lokasi tertentu. Sifat Penelitian ini adalah deskriptif analitik yaitu membuat suatu deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti, ) yang dalam hal ini adalah praktek penagguhan pembagian harta warisan di Desa Kwarasan Juwiring Klaten dan akan menguraikan data-data yang diperoleh guna menganalisis serta memecahkan permasalahan yang ada ke dalam bagian-bagiannya menurut metode untuk mencapai pengertian yang jelas dan pemahaman yang menyeluruh. Pengumpulan Data yang digunakan antar lain melalui : a). Interview yaitu suatu metode penelitian yang meliputi pengumpulan data melalui interaksi langsung antara peneliti dengan responden atau informan. b). Dokumentasi yaitu mengumpulkan dan mempelajari dokumen atau catatan yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas yang didapat dari lokasi penelitian. c). Angket (Kuesioner) yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya, yaitu tentang praktek penangguhan pembagian harta warisan. Analisis Data yang digunakan antara lain dengan: a). Metode Analisis Kualititatif, yaitu menganalisis praktik penangguhan ini apakah sesuai adat bila dipandang dari persyaratan urf dalam hukum Islam dan induktif untuk menganalisis praktik kewarisan yang ada di lapangan, kemudian ditarik suatu kesimpulan. b). Metode Analisis Kuantitatif yaitu menganalisis data dengan mendeskripsikan data dalam bentuk angka. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu bahwa, 1). Praktik Penangguhan Pelaksanaan Pembagian Harta Warisan, dalam hukum adat dikenal adanya penangguhan pembagian harta warisan. karena tidak ada ketentuan yang pasti tentang waktu pembagiannya. Dalam kewarisan Islam diperintahkan untuk membagi harta warisan segera setelah pewaris meninggal dunia dan semua hak pewaris terpenuhi. Hal ini dimaksudkan untuk menyampaikan hak kepada pemiliknya dan terhindar dari kebatilan. Harta yang akan dibagikan adalah harta yang telah bersih, telah dikurangi untuk biaya pemakaman pewaris, membayar hutang pewaris dan memenuhi wasiatnya. Hal ini dipahami dari surat an-Nisa' ayat 11-12 yang menyatakan bahwa saham bagi para ahli waris baru dapat diberikan kepada ahli waris apabila telah terpenuhi hutang dan wasiatnya. Tujuannya agar keduanya terhindar dari api neraka. Jadi, praktik penangguhan ini tidak dibenarkan dalam hukum Islam. 2). Perilaku Penyimpangan terhadap Penangguhan Pembagian Harta Warisan mempunyai kemaslahatan pada masa diberlakukannya. namun tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan zaman membawa dampak perubahan pada praktik pewarisan. Praktik penangguhan yang dulunya dijadikan suatu adat telah banyak ditinggalkan dan beralih pada praktik hibah seperti dalam kaidah bahwa perubahan hukum tidak dapat . dihindari karena perubahan zaman, dan dalam antropologi perubahan ini adalah suatu hal yang penting dan wajar sebagai awal perubahan kebudayaan. 3). Kecenderungan Perubahan Praktik Kewarisan di Desa Kwarasan telah mengalami perubahan yang disebabkan oleh perubahan zaman. Perubahan ini diawali dengan adanya pelanggaran terhadap praktik menyebabkan ditinggalkannya praktik penangguhan dan beralih kepada praktik hibah (hukum kewarisan adat) bukan kewarisan Islam karena yang dianggap lebih sesuai dengan masa sekarang dan bisa memberikan kemaslahatan kepada manusia. Bila harta dibagikan sebelum pewaris meninggal dunia maka akan menghindarkan perselisihan sedangkan bila menunggu pewaris meninggal dunia seperti dalam kewarisan Islam diperkirakan nanti akan memberikan kesempatan bagi ahli waris yang nakal yang akan merugikan ahli waris yang lain, karena kualitas manusia yang mulai menurun sebagai akibat perubahan zaman. Selain karena beberapa alasan di atas, pada dasamya kecenderungan pemilihan kewarisan hibah ini disebabkan kurangnya pengetahuan masvarakat tentang hukum kewarisan Islam