PENGARUH PENAMBAHAN TETES TEBU PADA CAMPURAN ASPHALT TREATED BASE (ATB) DITINJAU DARI NILAI PARAMETER MARSHALL TEST

Lapis aspal beton merupakan lapisan perkerasan jalan yang berfungsi untuk menerima dan menyebarkan beban lalu lintas ke lapisan dibawahnya sampai ke tanah dasar, pemeliharaan dan peningkatan lapis aspal beton perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas perkerasan jalan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencari bahan material tambahan yang dapat digunakan untuk meningkatkan sifatsifat fisik aspal. Salah satunya dengan menambahkan tetes tebu pada campuran Asphalt Treated Base (ATB) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas campuran aspal. Skripsi ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari penambahan limbah tetes tebu ditinjau dari karakteristik Marshall Test dengan menggunakan kadar aspal, yakni 4,5%, 5%, 5,5%, 6% dan 6,5% dan kadar penambahan tetes tebu yang digunakan yakni 0%, 2%, 4%, 6%, dan 8% dari berat keseluruhan benda uji, massing-massing benda uji terdiri dari 5 sampel. Material seperti agregat batu pecah diambil dari Desa Bagu Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang untuk limbah tetes tebu berasal dari Pabrik Gula Kebon Agung Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Dari pengujian tersebut didapat nilai kadar aspal optimum (KAO) sebesar 5,3% dan nilai optimum tetes tebu sebesar 4,97% dengan nilai parameter Marshall Test sebagai berikut : Stabilitas (949,341 kg), Flow (3,44 mm), VIM (4,59%), VMA (16,7%), MQ (270,99 kg/mm), VFA (72,47%) dan IP (91,39%). Hasil parameter Marshall Test tersebut masih berada pada syarat minimum dan maksimum yang ditentukan pada Spesifikasi Umum Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur 2018. Untuk pengujian hipotesis parameter Marshall Test seperti stabilitas, flow, dan MQ terdapat pengaruh akibat penambahan tetes tebu dan untuk VIM, VMA, VFA tidak terdapat pengaruh akibat penambahan tetes tebu