AKAD MUDHARABAH MUQAYYADAH SEBAGAI DASAR HUBUNGAN KONTRAKTUAL PARA PIHAK

Perkembangan ekonomi syariah sekarang ini sudah semakin pesat ditandai dengan hadirnya perbankan syariah. Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir semua perbankan telah memasukan sistem syariah ke dalam usahanya baik itu dengan membentuk satu anak perusahaan baru yang terpisah berupa bank syariah maupun dalam bentuk unit usaha syariah. Seiring dengan perkembangan ini, Notaris sebagai salah satu profesi yang dibutuhkan perbankan dalam pembuatan akta dituntut untuk dapat memahami berbagai bentuk pembiayaan bank syariah untuk dapat merumuskan akadnya. Salah satunya yaitu pembiayaan Mudharabah Muqayyadah yang memiliki keunikan dimana investor (pemilik dana) diberi keleluasaan untuk melakukan investasi langsung kepada jenis usaha yang diminati melalui perantaraan bank syariah. Disediakannya akad yang membingkai kepentingan para pihak dengan perantaraan bank syariah ini dalam rangka mempertemukan perbedaan kepentingan para pihak. Hal ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan nasional Indonesia untuk mencapai terciptanya masyarakat adil dan makmur berdasarkan demokrasi ekonomi, dikembangkan sistem ekonomi yang berlandaskan pada nilai keadilan, kebersamaan, pemerataan, dan kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syariah