MUSEUM DIRGANTARA MANDALA

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mewujudkan rancangan wadah fisik bangunan museum yang memiliki suasana kedirgantaraan pada ruang dalamnya sehingga pengunjung dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan melalui koneksi pameran yang ditampilkan dalam suasana tertentu. Kesan museum saat ini cenderung merupakan suatu objek yang membosankan untuk dikunjungi. Hal tersebut disebabkan karena museum yang ada saat ini kurang dapat menampilkan koleksi-koleksi secara menarik. Bangunan museum sebagai wadah penyimpanan koleksi tidak dirancang secara khusus untuk mewadahi benda koleksi sehingga informasi yang ingin disampaikan kepada pengunjung melalui benda koleksi tidak optimal oleh sebab itu salah satu alternatif pemecah masalah yang digunakan pada Museum Dirgantara Mandala adalah pengolahan ruang dalam museum yang ditekankan pada faktor suasana yaitu suasana kedirgantaraan. Ruang dalam museum yang menampilkan suasana kedirgantaraan diselesaikan dengan pendekatan desain tipologik, diambil dari istilah yang digunakan oleh Geofrey Broadbent yaitu mengacu kepada suatu rumusan "mental image" mengenai "bagaimana tampilan suatu desain yang seharusnya dan dipengaruhi oleh suatu budaya tertentu sehingga diperoleh suatu tipe tertentu untuk jenis bangunan tertentu". Berdasarkan pada pendekatan tersebut maka digunakan metode komparasi untuk membandingkan suasan ruang dalam pada beberapa kasus bangunan yang diuraikan melalui suprasegmen arsitektural yaitu: bentuk; jenis; tekstur; warna; proporsi/ukuran/skala; dan komposisi; terhadap elemen pembentuk ruang yaitu: elemen pembatas, elemen pengisi; dan elemen pelengkap ruang. Hasil perbandingan tersebut akan menghasilkan suatu kesimpulan yang selanjutnya menjadi acuan dalam perancangan Museum Dirgantara Mandala. Suasana kedirgantaraan yang diwujudkan melalui suprasegmen arsitektural pada elemen-elemen pembentuk ruang diharapkan dapat menampilkan suatu atmosfer tertentu yang dapat mendukung benda-benda koleksi di museum Dirgantara Mandala sehingga pengunjung dapat menangkap pesan yang ingin disampaikan melalui koleksi pameran yang ditampilkan dalam suasana tertentu