METODE PENAFSIRAN AHMAD MUDJAB MAHALLI DALAM KITAB TAFSIR AL-MAHALLI LIMARIFATI AYATI AL-QUR'AN WAZULIHA

Proses penafsiran al Qur'an di Indonesia terns mengalami perkembangan . Salah satu kitab tafsir berbahasa Jawa telah lahir dari buah karya seorang Kyai Ahmad Mudjab Mahalli, pendiri pondok pesantren Al-Mahalli Brajan Bantul Yogyakarta. Sikap kepeduliannya akan semangat masyarakat Wltuk mengetahui kandungan al-Qur' an sehingga dengan ketekunannya berhasil menuangkan ide­ i'!_enya dalam sebuah karya tafsirnya yang beijudul Ta/Slr al-Mapa/D li Ma 'rililti Ayiiti al-Qur'iin wa Nuziilihii. Pembahasan penelitian ini berkisar pada masalah bibliograji dan biograji serta metode penafsiran dari seorang tokoh. Sasaran yang ingin dicapai untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai Ahmad Mudjab Mahalli berikut karya tafsirnya (Tafsir a/ MaflalD liMa 'rifati Ayiiti al-Qur'iin wa Nuziiliha) serta lebih fokus pada metode penafsiran yang dipakai dalam kitab tersebut. Selain itu, penulis akan memaparkan apa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh kitab Tafsir a1 Mapaffi. Oleh karena itu, dalam kajian metode penafsiran di sini Ahmad Mudjab Mahalli sebagai mufasir juga seorang Kyai yang telah mempersembahkan karyanya tersebut, maka riwayat hidup pendidikan dan keahliannya dalam bidang ilmu kepesantrenan merupakan hal yang sangat penting diketahui dalam rangka memahami secara utuh gagasan dan hasil penafsirannya. Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data-data selengkapnya, selain melalui riset kepustakaan, penulis juga melakukan teknik wawancara (interview) dengan beberapa orang ahli waris mufassir yang masih hidup dan ternan dekat. AdapWl pengolahan datanya, penulis menggunakan metode Deskriptif-Analitis Selanjutnya dalam mengambil kesimpulan, penulis mengambil model induksi. Mencermati dari metode penafsiran, dalam hal ini difokuskan pada dua aspek, yaitu aspek penulisan dan aspek hermeneutik. Dilihat dari aspek penulisan diperoleh kesimpulan bahwa kitab Tafslr al-MapalD menggunakan sistematika penyajian runtut, bentuk penyajian global, gaya bahasa yang dipakai gaya bahasa populer . Sedangkan aspek hermeneutiknya, somber rujukan yang dipakai untuk menafsirkan al-Qur'an adalah AI-Qur'an dan Terjemahnya Depag Rl, Tafslr al­ Ibrlz, dan buku Asbabun Nuzul Ahmad Mudjab Mahalli menggunakan metode tafsir riwayah, bemuansa sosial kemasyarakatan dan kebahasaan, dan menggunakan pendekatan tesktual. Kelebihan yang dimiliki dengan penyajian tafsir yang global menjadikan tafsir lebih mudah dipahami, serta asbab an nuzul ayat memberikan penjelasan ayat. Kekurangannya, penyajian yang global menjadikan minimnya penafsiran atau wawasan, Ta/Slr al-Ma/laiD hanya sampai satu jilid saja, serta Tafsir ini lebih sesuai dikatak:an sebagai kitab teijemahan daripada kitab tafsir. Akhirnya, keberadaan sebuah karya tafsir dengan kekurangan dan kelebihannya layak mendapatkan tempat yang proporsional dalam penafsiran, yang menambah khazanah tafsir Indonesia dalam bahasa daerah