PENAFSIRAN FAKHR AL-DIN AL-RAZY TERHADAP SURAH AL-FATIHAH (Studi Analisis Terhadap Kitab Mafatih Al-Gaib)

Perkembangan dunia penafsiran telah menyebabkan terjadinya keragaman metode dan corak penafsiran. Seiring dengan hal itu, muncul berbagai karakteristik yang memberikan ruang lingkup cukup luas bagi seorang mufassir untuk menuangkan segala ide yang ada dalam pikirannya, baik bersifat metodologi seperti Ijmili, tahlili, muqarin dan maudui, maupun segi keilmuan, seperti fiqh, kalam, filsafat, Nahwu-saraf(ilmu tata bahasa), dan lain sebagainya Kecendrungan tersebut nampak pada tafsir surah al-Fatihah adalah bagian dari kitab Mafatih al-Gaib. Metode yang digunakan Fakhr al-Din al-Razy adalah metode tahlili (analitis), termasuk tafsir bi ra'y. Hal ini karena lahir atas pemikiran yang rasional, dipadu dengan berbagai cabang keilmuan seperti ilmu kalam, ilmu bahasa Arab, filsafat, fiqh, teologi dan sebagainya. Al-Razy adalah seorang tokoh mufassir yang cukup produktif dalam menulis karya-karyanya hingga mencapai lebih dari dua ratus kitab, dan kitab yang dikaji ini adalah yang paling masyhur dari sekian karyanya. Dengan demikian al-Razy telah menunjukkan kemampuan dan keilmuannya yang dapat terlihat dari banyaknya karya yang telah dihasilkan. Adalah sebuah upaya yang cukup baik, bila kita mampu mencema sejarah penafsiran, salah satunya dengan mempelajari karya-karyanya. Sehingga diharapkan mampu menghasilkan sebuah pemikiran dan karya yang selera dengan kondisi tertentu dan mampu memenuhi kebutuhan terhadap khasanah dunia penafsiran. Hal yang lebih menarik dari karya ini adalah keberadaan karya al-Razy yang kontroversial dan penafsirannya terhadap surah al-Fatihah yang mengandung sepuluh ribu permasalahan, membuat peneliti semakin yakin untuk meneliti isi dan kandungan tafsir al-Fatihah. Sehingga dapat mengungkap hasil penafsiran al-Razy pada kitab Mafatih al-Gaib.jilid pertama yang memuat keseluruhan tafsir surah al Fatihah. Untuk menjawab persoalan tersebut, metode yang diajukan adalah metode deskriptif-analitis dengan pendekatan teologis-historis, yaitu menguraikan dan menggambarkan keseluruhan data kemudian dianalisis. hal ini dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi penerapan konsep dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penafsirannya. Sehingga akan dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya. Setelah melakukan kajian ini, maka dapat disimpulkan(1) hasil penafsiran sangat tampak analitis, karena lebih dominan dengan berbagai keilmuan, seperti filsafat dan ilmu kalam, karakteristik falsafi ditunjukkan dengan banyaknya keutamaan dan keistimewaan yang ditunjukkan (2) kandungan ilmu tata bahasa yang komprehensif dan menyeluruh terhadap surah al-Fatihah, (3) banyak memuat hubungan al-Fatihah dengan salah, sehingga karya ini bercorak fiqhiyyah, (4) adanya kesamaan hasil penafsiran dengan mufasir lain seperti; penamaan surah al-Fatihah, sebab turunnya, penjelasan basmalah hubungannya dengan al-Fatihah. Sehingga dapat diketahui kelebihan, yaitu: tampak pada penafsiran yang begitu luas dan detail, kelengkapan ilmu kabahasaan yang memadai, kandungan fiqih yang luas. Sedangkan kelemahannya, penafsiran kelihatan bertele-tele, karena berputar-putar seolah lupa tujuan semula mengungkapkan maksud ayat. Di sinilah kemudian dianggap karya ini bukan karya tafsir