PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PROGRAM KELAS AKSELERASI DI SMA NEGERI I KARANGANYAR

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada program kelas akselerasi di SMA Negeri I Karanganyar, serta hasil yang dicapai dari pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar belakang SMA Negeri I Karanganyar. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pedagogik. Penentuan subyek menggunakan teknik sampel bertujuan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan melakukan reduksi data, kategorisasi, sintesisasi dan meyusun hipotesis kerja. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan mengadakan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada program kelas akselerasi di SMA Negeri I Karanganyar pada dasarnya sama dengan kelas reguler, perbedaannya terletak pada waktu tempuh belajar yang lebih singkat, enam semester ditempuh dalam waktu dua tahun, sehingga selain pembelajaran dilakukan secara langsung di sekolah juga dilakukan dengan menggunakan modul pemerkayaan. Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada program kelas akselerasi meliputi tiga tahap, pertama perencanaan pembelajaran yaitu guru membuat program tahunan, program semester, mengembangkan silabus dan membuat Rencana Pembelajaran (RP). Kedua, proses pembelajaran yaitu guru melakukan dengan tahap pra instruksional (pre test), instruksional (proses) dan evaluasi (post test). Ketiga, evaluasi pembelajaran yaitu guru lakukan pengukuran pencapaian hasil belajar dengan tes dan non tes. (2) Hasil yang dicapai dari pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada program kelas akselerasi di SMA Negeri I Karanganyar diklasifikasikan menjadi dua ranah yaitu kognitif (pengetahuan) dan afektif (sikap). Hasil kognitif dari pembelajaran PAI pada program kelas akselerasi di SMA Negeri I Karanganyar baik, dibandingkan dengan kelas reguler, hal itu terlihat dari nilai ulangan yang lebih baik. Akan tetapi belum tentu siswa yang mendapatkan nilai baik saat ulangan, diimbangi dengan hasil afektif (sikap dan perilaku) yang baik