PENDIDIKAN KARAKTER MULIA DI TTA AL-WAHDAH SARDONOHARJO NGAGLIK SLEMAN

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan mengenai praktik pelaksanaan pendidikan karakter mulia di Taman Tahfidz Anak (TTA) Al-Wahdah, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitiannya yaitu kepala sekolah, lima guru, dan empat puluh anak didik. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan model Miles dan Huberman yaitu dengan cara pereduksian data, penyajian data, verifikasi/kesimpulan. Uji keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pendidikan karakter mulia di TTA Al-Wahdah dilaksanakan sebagai salah satu upaya membangun adab yang mulia yang merupakan visi sekolah yang pelaksanaannya berpedoman pada kurikulum unggulan sekolah. 2) Nilai-nilai karakter yang ditanamkan terangkum dalam slogan SMART yang terdiri dari sholeh, mandiri, aktif, riang, dan taqwa. 3) Proses pendidikan karakter di sekolah ini melibatkan seluruh penghuni sekolah dan didukung oleh orang tua serta melekat dalam setiap kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung. 4) Metode yang digunakan adalah dengan pemberian materi adab, akhlak, tafsir ayat tematik, dan hadits pilihan, keteladanan, pemberian nasihat pada setiap kesempatan, pemberian hadiah dan hukuman, serta pembiasaan. 5) Faktor pendukung dalam pelaksanaan program pendidikan ini meliputi pendidik yang baik, ramah, dan berkompetensi; media pembelajaran yang beragam dan menarik; serta keterlibatan orangtua yang baik. 6) Faktor penghambatnya adalah lingkungan keluarga yang abai dan kurang kooperatif dalam membantu upaya pendidikan dan penanaman karakter yang dilakukan oleh sekolah. 7) Cara sekolah dalam mengatasi hambatan tersebut yaitu dengan diskusi tatap muka; melalui media telekomunikasi; kunjungan ke rumah; serta melakukan program parenting sebagai salah satu upaya pencegahan. Kata kunci: pendidikan karakter, karakter mulia, anak usia dini