Meningkatnya penggunaan minyak pelumas dari kegiatan perawatan mesin menghasilkan limbah minyak pelumas yang menyebabkan pencemaran air permukaan apabila dibuang langsung tanpa pengolahan. Oleh karena itu, diperlukan pengolahan limbah pelumas menggunakan teknologi ramah lingkungan yakni fitoremediasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa perbedaan proses remediasi limbah minyak pelumas antara tanaman enceng gondok yang menggunakan pupuk dan tanpa pupuk, menentukan konsentrasi maksimum penyerapan kontaminan serta mengidentifikasi bakteri yang terlibat dalam proses fitoremediasi. Penelitian ini merupakan penelitian experimental. Metode penelitian ini menggunakan sistem batch dan variasi pupuk pada reaktor uji 1 dan non pupuk pada reaktor ...
ABSTRAK ii Fitokimia merupakan suatu ilmu yang mempelajari berbagai senyawa organik yang ada pad...
Usaha peternakan sapi potong adalah usaha yang memerlukan penanganan terhadap limbah yang dihasilkan...
Lumpur minyak bumi termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) mengacu pada PP no. 85 tahun 199...
Meningkatnya penggunaan minyak pelumas dari kegiatan perawatan mesin menghasilkan limbah minyak pelu...
Dampak pertumbuhan IPTEK terhadap lingkungan dapat berupa limbah cair industri yang berasal dari pro...
Bertambahnya jumlah penduduk dapat menyebabkan peningkatan volume limbah domestik (Grey water) yang ...
Rumah Sakit Persada Malang menghasilkan limbah cair dari seluruh kegiatan dan diproses pada Instala...
Pesatnya perkembangan industri di Indonesia menyebabkan limbah cair industri yang dihasilkan semaki...
Meningkatnya penggunaan timbal (Pb) sebagai pendukung kegiatan industri maupun domestik menghasilkan...
Seng (Zn) merupakan salah satu jenis logam berat yang sering menimbulkan berbagai macam permasalahan...
Beberapa tahun belakangan ini, persoalan energi telah menjadi permasalahan yang krusial baik di Indo...
Budidaya Gracilaria verrucosa dilakukan di Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo. Bibit G. verrucosa ...
Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan gulma air yang pertumbuhan dan penyebarannya yang san...
Puskesmas menghasilkan limbah dalam bentuk cair dan padat. Limbah cair ini mengandung kadar patogen...
Kegiatan eksplorasi dan produksi minyak bumi sangat berpotensi mencemari lingkungan. Salah satu car...
ABSTRAK ii Fitokimia merupakan suatu ilmu yang mempelajari berbagai senyawa organik yang ada pad...
Usaha peternakan sapi potong adalah usaha yang memerlukan penanganan terhadap limbah yang dihasilkan...
Lumpur minyak bumi termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) mengacu pada PP no. 85 tahun 199...
Meningkatnya penggunaan minyak pelumas dari kegiatan perawatan mesin menghasilkan limbah minyak pelu...
Dampak pertumbuhan IPTEK terhadap lingkungan dapat berupa limbah cair industri yang berasal dari pro...
Bertambahnya jumlah penduduk dapat menyebabkan peningkatan volume limbah domestik (Grey water) yang ...
Rumah Sakit Persada Malang menghasilkan limbah cair dari seluruh kegiatan dan diproses pada Instala...
Pesatnya perkembangan industri di Indonesia menyebabkan limbah cair industri yang dihasilkan semaki...
Meningkatnya penggunaan timbal (Pb) sebagai pendukung kegiatan industri maupun domestik menghasilkan...
Seng (Zn) merupakan salah satu jenis logam berat yang sering menimbulkan berbagai macam permasalahan...
Beberapa tahun belakangan ini, persoalan energi telah menjadi permasalahan yang krusial baik di Indo...
Budidaya Gracilaria verrucosa dilakukan di Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo. Bibit G. verrucosa ...
Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan gulma air yang pertumbuhan dan penyebarannya yang san...
Puskesmas menghasilkan limbah dalam bentuk cair dan padat. Limbah cair ini mengandung kadar patogen...
Kegiatan eksplorasi dan produksi minyak bumi sangat berpotensi mencemari lingkungan. Salah satu car...
ABSTRAK ii Fitokimia merupakan suatu ilmu yang mempelajari berbagai senyawa organik yang ada pad...
Usaha peternakan sapi potong adalah usaha yang memerlukan penanganan terhadap limbah yang dihasilkan...
Lumpur minyak bumi termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) mengacu pada PP no. 85 tahun 199...