Khilafah Islam Versus Pancasila: Studi Tentang Perdebatan Ideologi Di Kalangan Generasi Milenial Melalui Media Sosial

Etiek Dwi Kurniawati: “Khilafah Islam Versus Pancasila: Studi Tentang Perdebatan Ideologi di Kalangan Generasi Milenial Melalui Media Sosial.” Skripsi UIN Sunan Ampel Surabaya. Skripsi ini menjelaskan studi tentang perdebatan ideologi Khilafah Islam versus Pancasila di kalangan generasi milenial melalui media sosial terutama di facebook dan twitter. Ideologi Khilafah Islam yang dibawa oleh kelompok Hizbut Tahrir Indonesia adalah Ideologi berdasarkan agama Islam yang ingin menggeser Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Akan tetapi bangsa Indonesia tidak menerima langsung ideologi Khilafah Islam, karena ideologi tersebut adalah ideologi yang formal dikarenakan ideologi yang baru masuk di Indonesia. Sedangkan ideologi Pancasila adalah ideologi yang kultural, murni dari pemikiran dan gagasan para pejuang tokoh kemerdekaan Indonesia. Tujuan kelompok Hizbut Tahrir Indonesia untuk menegakkan Khilafah Islam di Indonesia karena ingin memberikan solusi atau jawaban atas masalah yang dihadapi di negara Indonesia saat ini akan tetapi bangsa Indonesia tetap ingin mempertahankan ideologi Pancasila serta tetap menjadikannya sebagai dasar negara Indonesia, karena bagaimanapun juga ideologi Pancasila adalah hasil karya para tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran situasi perdebatan ideologi antara Khilafah Islam dan Pancasila di kalangan generasi saat ini melalui media sosial dengan menganalisis menggunakan analisis wacana kritis Fairclough. Dalam penulisan skripsi ini, dikaji dengan menggunakan metode kualitatif yaitu kajian pustaka atau nama lainnya adalah library research. Penulis menemukan di beberapa media sosial terutama di facebook dan twitter terdapat komentar-komentar yang memperdebatkan ideologi Khilafah Islam dan Pancasila dengan disangkut pautkan ke dalam ranah politik seperti halnya pesta demokrasi tahun 2019 ini. Banyak kalangan yang menganggap bahwa pesta demokrasi tahun ini adalah menggunakan tema dua narasi Islam yang berbeda yakni kubu petahana mengusung tema moderat-kultral sedangkan kubu oposisi mengusung tema konservatif-ideologis. Dari penjelasan tersebut banyak postingan dan komentar di media sosial facebook dan twitter yang mengenai isu-isu tentang hal itu