Unsafe Behavior Sebagai Penghambat dalam Perwujudan Kondisi Kerja yang Aman

Masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Indonesia masih perlu dibenahi karena tingginya angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Salah satu penyebabnya adalah unsafe behavior ketika bekerja, yaitu perilaku beresiko dan membahayakan yang tampak (observable) dan menimbulkan terjadinya kecelakaan. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap lima informan di PT. Asia Plastik diketahui latar belakang munculnya unsafe behavior, yaitu : faktor pribadi yang berupa Locus of Control, Self Efficacy, konflik kerja – keluarga dan Perceived Barrier. Faktor dari luar individu yang diketahui adalah pengaruh rekan kerja, sanksi yang lemah dan tekanan pekerjaan. Bentuk unsafe act, yang dilakukan informan berupa pengabaian peraturan, tidak menggunakan APD dan merokok di area bebas rokok pada jam kerja. Memperhatikan kondisi tersebut, pihak manajemen memberikan sarana ruangan bebas rokok, reward berupa uang tunai, dan sanksi tetapi upaya tersebut tidak mendapatkan hasil. Sedangkan dampak dari unsafe behavior dipandang menguntungkan pelaku dan perusahaan dari segi pendapatan. Berkaitan dengan hasil penelitian ini disarankan bagi perusahaan untuk melakukan usaha tripartit yang melibatkan perwakilan tenaga kerja, dan dinas ketenagakerjaan. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat menggali lebih mendalam tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan latar belakang unsafe behavior yang muncul dari faktor individual, seperti locus of control, self efficacy, konflik kerja-keluarga, dan perceived barier serta faktor yang mempengaruhi kegagalan penanganan unsafe behavio