Pengaruh Label Visual Peringatan Bahaya Merokok pada Sikap Terhadap Perilaku Merokok

Rokok adalah segulung tembakau potongan untuk merokok, yang terbungkus oleh kertas dan mengandung nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan tambahan. Banyak orang tidak menyadari bahwa di dalam rokok terkandung zat­ zat berbahaya yang dapat mengancam kesehatan dan bahkan nyawa. Tren konsumsi rokok di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, mengalami peningkatan. Hal ini terjadi terutama pada kaum pria, khususnya pada pria dengan tingkat pendidikan rendah dan menengah. Untuk mengatasi hal itu pemerintah telah menerapkan label visual peringatan bahaya merokok (yang berbentuk tulisan atau kalimat yang panjang) yang dipasang pada setiap kemasan dan iklan-iklan rokok. Namun hal itu pun tidak membawa dampak penurunan, bahkan jumlah perokok semakin meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Jefkins (1997), komunikasi yang efektif senantiasa ditentukan oleh perpaduan antara kata-kata dan gambar. Jadi, cara yang efektif untuk dapat merubah keyakinan, sikap, atau perilaku dapat digunakan gabungan antara kata-kata dan gambar