Studi Kasus Perempuan yang mengalami Kekerasan Emosional pada Masa Kanak-Kanak

Seorang anak yang lahir di dunia mengalami masa perkembangan yang mana lingkungan keluarga merupakan tempat yang memiliki peranan penting dalam masa perkembangannya. Namun tidak semua anak beruntung memiliki keluarga yang dapat memberi rasa aman dan kadang-kadang justru bentuk-bentuk kekerasan yang diperolehnya seperti : kekerasan fisik, emosional, seksual dan pengabaian. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan profil dan dampak kekerasan emosional yang dialami informan. Penelitian ini adalah studi kualitatif, menggunakan pendekatan studi kasus, dengan dua orang subjek penelitian dan berjenis kelamin perempuan yang mengalami kekerasan pada masa kanak-kanak. Pengambilan data dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan analisis coding. Paradigma penelitian yang digunakan adalah interpretif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh di mana ibu lebih mendominasi dalam memperlakukan anaknya akan menimbulkan kecemasan dasar, perlakuan ibu yang berbeda pada masing-masing anak memunculkan sibling rivalry pada anak. Perlakuan otoriter yang sama pada masing-masing anak akan memunculkan kohesivitas. Anak yang mengalami kekerasan emosional akan mempunyai harga diri rendah, ketakutan dan motivasi rendah yang dapat memunculkan perilaku ingin menyakiti diri sendiri sampai pada keputusan ingin bunuhdiri