STUDI SENYAWA KUERSETIN DARI EKSTRAK DAUN CIPLUKAN (Physalis angulata) SEBAGAI ANTI KANKER MENGGUNAKAN ANALISIS BIOINFORMATIK

Ciplukan (Physalis angulata), yang merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Asia Tenggara termasuk Indonesia, telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat alami misalnya dalam pengobatan kanker. Penelitian mengenai aktivitas anti kanker ekstrak daun Ciplukan telah banyak dilakukan, namun pemahaman mengenai interaksi molekulernya masih sedikit diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi interaksi molekuler yang terjadi dalam aktivitas penghambatan sel kanker oleh senyawa kuersetin dari ekstrak daun Ciplukan, yang terdapat dalam ekstrak daun Ciplukan, dengan menggunakan analisis bioinformatik. Dengan analisis bioinformatik menggunakan proses penambatan molekuler dan visualisasi didapatkan hasil prediksi mengenai interaksi molekuler yang terjadi, khususnya antara protein dan senyawa kuersetin sebagai reseptor dan ligan. Dengan analisis bioinformatik tersebut didapatkan hasil prediksi bahwa salah satu jenis kuersetin (3-O-methylquercetin) memiliki nilai afinitas yang sama dengan inhibitor yang sudah teruji menghambat protein kanker (ERK2 dan PDK1). Dengan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa senyawa kuersetin memiliki potensi untuk menghambat beberapa protein kanker yaitu ERK2 dan PDK1. ERK2 adalah protein kanker yang berperan dalam mempertahankan kemampuan proliferasi secara terus menerus oleh sel kanker, sedangkan PDK1 berperan dalam mencegah sel kanker mengalami apoptosis. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar informasi dalam mendesain obat kanker yang mampu menjadikan protein spesifik sebagai target langsung dalam perkembangan dan pertumbuhan kanker.;-- Ciplukan (Physalis angulata), which is distributes in Southeast Asia including Indonesia, has been widely used as a natural medicine for example in the treatment of cancer. Study on anticancer activities of Ciplukan leaf extract has been done by many researchers, but the understanding of its molecular interaction remains unclear. This study aims to predict the molecular interactions of Quercetin that is contained in the Ciplukan extract to inhibit the growth and development of cancer cells using bioinformatic analysis. By using molecular docking and visualization, the molecular interaction between cancer proteins and Quercetin compounds as receptors and ligands respectively can be predicted. Results indicated that one of the quercetin (3-O-methylquercetin) has the same affinity value as the tested inhibitor that inhibits cancer protein (ERK2 and PDK1), suggesting that Quercetin is potential to inhibit cancer proteins. ERK2 is a cancer protein that plays a key role in maintaining the ability of sustaining proliferation signaling by cancer cells, while PDK1 plays a key role in preventing cancer cells from apoptosis. The results of this study can be used as a basis of information in designing cancer drugs that specifically target specific proteins in the development and growth of cancer