PENGARUH TERAPI MUROTAL AR RAHMAN TERHADAP INTENSITAS NYERI DAN RESPON FISIOLOGIS PADA PASIEN PASCA OPERASI CAESAR di RSUD dr. R. GOETENG TARUNADIBRATA PURBALINGGA

Salah satu permasalahan yang dialami oleh pasien pasca SC adalah nyeri. Apabila tidak ditangani, nyeri dapat berdampak pada keterlambatan penyembuhan luka SC. Efek obat analgesik secara parenteral mencapai kadar puncak antara 0,51 jam, dan lama kerja analgesik selama 6 jam. Berdasarkan lama kerja analgesik, pasien akan kembali mengeluh nyeri setelah 6 jam. Nyeri post operasi akan terus dirasakan sampai pemberian obat analgesik berikutnya, pada waktu inilah diperlukan terapi komplementer. Salah satu terapi nonfarmakologik adalah terapi murotal surat Ar Rahman. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh terapi murotal Ar Rahman terhadap intensitas nyeri dan respon fisiologis pasien pasca operasi caesar di RSUD dr. R. Goeteng Tarunadibrata Purbalingga. Jenis penelitian ini adalah Quasy Experimental dengan menggunakan teknik Control Group pre-test and post-test design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah consecutive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 34 responden yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok kontrol (17 responden) dan perlakuan (17 responden). Kelompok perlakuan, selain mendapatkan terapi standar, juga mendapatkan terapi murotal surat Ar Rahman selama 13 menit 55 detik sebanyak dua kali. Sedangkan kelompok kontrol hanya mendapatkan terapi standar. Penilaian respon fisiologis dan intensitas nyeri dilakukan setiap kali sebelum dan setelah pemberian terapi. Perbedaan respon fisiologis dan intensitas nyeri pada kelompok kontrol dan perlakuan dianalisis dengan uji Wilcoxon dan Uji Paired Samples Test. Sedangkan perbedaan penurunan nilai respon fisiologis dan intensitas nyeri pada kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dianalisis menggunakan uji Mann Whitney. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan bermakna intensitas nyeri antara sebelum dan sesudah perlakuan baik pada kelompok kontrol maupun perlakuan (p =0,000) dan tidak ada perbedaan bermakna respon fisiologis antara sebelum dan sesudah perlakuan baik pada kelompok kontrol maupun perlakuan dengan nilai p sistole = 0.518 dan p diastole = 0.339 (p > 0.05), nilai p frekuensi nadi = 0.658 (p > 0.05) dan nilai p frekuensi pernafasan= 0.394 (p > 0.05). Implikasi dari penelitian ini adalah terapi murotal surat Ar Rahman bisa dipertimbangkan menjadi terapi komplementer untuk mengurangi nyeri pasca SC. Kata kunci : murotal Ar Rahman, intensitas nyeri, respon fisiologis, pasca SC One of the problems experienced by patients after SC is pain. If left untreated, pain can delay wound healing impact on SC. Parenteral analgesic effects of the drug reached peak levels between 0.5-1 hours, and longer working analgesic for 6 hours. Based on the length of work analgesic, patients would return complaining of pain after 6 hours. Postoperative pain will continue to be felt until next analgesic drug administration, when this is necessary complementary therapies. One nonfarmakologik therapy is therapy murotal Ar Rahman. This study aims to analyze the influence of Ar Rahman murotal therapy against pain intensity and the physiological response of patients post caesarean in dr. R. Goeteng Tarunadibrata Purbalingga. This research use techniques Quasy Experimental control group pre-testand post-test design. The sampling technique in this study is a consecutive sampling. The number of samples in this study were 34 respondents were divided into two groups: a control group (17 respondents) and treatment (17 respondents). The treatment group, in addition to standard therapy, they also received a Ar Rahman murotal therapy for 13 minutes 55 seconds twice. While the control group getting standard therapy. Assessment of pain intensity and physiological responses is done every time before and after therapy. Differences in physiological response and pain intensity in the control and treatment groups were analyzed using the Wilcoxon test and test Paired Samples Test. While the differences in impairment of physiological response and pain intensity in the control group to the treatment group were analyzed using the Mann Whitney test. Statistical analysis showed significant difference in pain intensity between before and after treatment both in the control group and the treatment (p = 0.000) and no significant differences in physiological responses between before and after treatment both in the control group and treated with p systole = 0518 and diastole p = 0339 (p > 0.05), pulse frequency p value = 0658 (p > 0.05) and respiratory frequency p value = 0.394 (p > 0.05). The implication of this study is Ar Rahman murotal therapy could be considered to be a complementary therapy to reduce pain after SC. Keywords: murotal Ar Rahman, pain intensity, physiological responses, post S