PENYELESAIAN KREDIT MACET DENGAN HAK TANGGUNGAN DALAM HAL TERDAPAT KEKELIRUAN ANALISIS NILAI HAK TANGGUNGAN

Masalah yang sering timbul dalam pelaksanaan perjanjian kredit dalam lembaga perbankan adalah debitor lalai untuk melakukan kewajibannya. Oleh karena itu setiap pemberian kredit yang disalurkan oleh bank, dalam praktiknya bank selalu meminta kepada debitor untuk menyerahkan jaminan guna keamanan dalam pengambilan kredit tersebut. Dalam skripsi ini diangkat dua permasalahan, pertama bagaimanakah pelaksaan perjanjian kredit dengan Hak Tanggungan pada BPR Surya Yudha Wonosbo; dan Kedua bagaimana penyelesaian hukum apabila ada kekeliruan dalam menghitung nilai jaminan sehingga hasil penjualan lelang lebih kecil dari piutang debitor. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode yuridis empiris dengan menganalisa sejauh manakah suatu peraturan/ perundang – undangan atau hukum yang sedang berlaku secara efektif. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan studi pustaka dan wawancara. Spesifikasi penelitian yang digunakan berupa penelitian yang bersifat deskriptif analitis. Pemberian kredit papa BPR Surya Yudha menerapkan beberapa prinsip yaitu Prinsip Kepercayaan, Prinsip Kehatihatian, Prinsip Kerahasiaan, dan Prinsip Mengenal Nasabah. Prinsip Kehati-hatian ini menegaskan bahwa bank dalam melakukan kegiatan atau dalam menjalankan kegiatan usaha bank harus berhati-hati dalam memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan tidak semata mata tanpa melihat risikonya, dalam pemberian kredit di BPR Surya Yudha prinsip kehati-hatian diterapkan dengan prinsip 5C. Namun demikian sering terjadi kekeliruan dalam analisis seperti ketidaksesuaian data debitor antara yang tersimpan diarsip dan dengan kenyataannya. Maka dalam hal ini Bank Surya Yudha mengambil langkah dengan gugatan di pengadilan