EVALUASI PELAYANAN RESEP YANG MENGANDUNG ANTIBIOTIKA DI APOTEK KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN 2015

INTISARI Antibiotika merupakan golongan obat yang paling banyak digunakan pada sarana pelayanan kesehatan terkait dengan banyaknya kejadian infeksi bakteri. Penggunaan antibiotika yang tidak tepat dapat menimbulkan dampak negatif, seperti terjadi kekebalan kuman terhadap antibiotika dan meningkatnya efek samping obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui antibiotika yang sering diresepkan, skrinning resep antibiotika yang dilakukan, informasi obat apa saja yang disampaikan dan kategori pelayanan resep yang mengandung antibiotika. Metode penelitian dilakukan secara observasional, yang disajikan secara deskriptif. Data observasi yaitu pengamatan langsung untuk mengetahui adanya pemberian informasi obat kepada pasien yang menerima resep obat yang mengandung antibiotika di apotek di Kecamatan Kotagede Yogyakarta selama bulan Mei 2015, mengetahui antibiotika apa saja yang sering diresepkan, mengetahui apakah skrinning resep antibiotika dilakukan atau tidak, mengetahui kelengkapan informasi obat apa saja yang disampaikan terhadap pasien. Informasi obat yang sering disampaikan yaitu nama obat, indikasi, aturan pakai, dosis, cara penggunaan, frekuensi, lama penggunaan obat, kemungkinan terjadinya efek samping obat. Informasi obat yang tidak disampaikan yaitu cara penyimpanan obat. Obat antibiotika yang sering diresepkan adalah amoxicillin sebanyak 45,46%, clindamicin 13,65%, ciprofloxacin 9,09%, cefadroxil 9,09%, cefixime 9,09%, rifampicin 4,54%, gentamicin 4,54% dan doksisiklin 4,54%. Kesimpulan : Hasil penelitian dari enam Apotek di Kecamatan Kotagede Yogyakarta menunjukkan bahwa 2 Apotek dalam kategori baik dengan skor 80-100 dan 4 Apotek dalam kategori cukup dengan skor 60-80. Hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa 2 Apotek di Kecamatan Kotagede melakukan evaluasi pelayanan resep yang mengandung antibiotika dengan baik. Kata Kunci : Peresepan, antibiotika, apotek, pemberian informasi obat