HUBUNGAN ANTARA SELF-COMPASSION DENGAN DEPRESI PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN TUGAS AKHIR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara self-compassion dengan depresi. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa akhir yang sedang mengerjakan tugas akhir dengan jumlah subjek 389 orang, yang terdiri dari 56 mahasiswa laki-laki dan 333 mahasiswa perempuan meliputi jenjang pendidikan D-III dan D-IV/Strata-I. Alat pengumpul data berupa kuesioner Self-Compassion Scale (SCS) yang terdiri dari 26 butir yang disusun oleh Neff (2003) dan Center of Epidemiologic Studies Depression Revised Scale (CESD-R) yang terdiri dari 20 butir yang disusun oleh Eaton et. al (2004). Penjelasan tentang depresi adalah suatu pengalaman yang menyakitkan yaitu suatu perasaan tidak ada harapan lagi. Individu yang mengalami depresi pada umumnya menunjukkan gejala psikis, gejala fisik dan sosial yang khas, seperti murung, sedih berkepanjangan, sensitive, mudah marah dan tersinggung, hilang semangat, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya konsentrasi, dan menurunnya daya tahan (Lubis, 2009) Analisis data dilakukan dengan tehnik statistik korelasi nonparametric dari Chi-Square, dengan bantuan program SPSS versi 22.Dari hasil analisis data penelitian diperoleh nilai korelasi signifikan antara self-compassion dengan depresi. Menghasilkan 23 orang mahasiswa yang memenuhi kategori major depressive disorder dengan nilai self-compassion rendah hingga sedang. Salah satu data yang unik adalah munculnya 21 orang yang memiliki nilai self-compassion sangat tinggi pada kategori subthreshhold depression symptoms, pada konteks pengerjaan tugas akhir