PENGARUH KETAKUTAN AKAN KEGAGALAN AKADEMIK TERHADAP INTENSI PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA SMA SWASTA T SURABAYA

Perilaku menyontek banyak terjadi di kalangan siswa Indonesia. Perilaku ini memiliki dampak yang buruk bagi siswa yang bersangkutan, karena dapat membentuk siswa yang tidak percaya diri, tidak disiplin, tidak bertanggung jawab, dan tidak kreatif. Jika dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan munculnya tindakan kriminal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya pengaruh ketakutan akan kegagalan akademik terhadap intensi perilaku menyontek siswa SMA berdasarkan indikator ketakutan akan kegagalan dari Conroy, dkk (2007) dan klasifikasi bentuk perilaku menyontek dari Hetherington dan Feldman (1964) Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif survei dengan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. Alat ukur ketakutan akan kegagalan akademik dibuat oleh Pratiwi Setyadi (2014) dan alat ukur intensi perilaku menyontek dibuat oleh R. Dhimas Wibowo Wicaksono (2015). Keduanya melalui proses penyesuaian agar cocok dengan kriteria subjek yang dibutuhkan. Jumlah subjek yang pada penelitian ini adalah 208 siswa SMA Swasta T Surabaya, yang terdiri dari 147 siswa kelas X, 33 siswa kelas XI, dan 28 siswa kelas XII. Analisis statistik pada penelitian ini menggunakan teknik regresi sederhana dengan bantuan perangkat lunak IBM SPSS Statistics versi 25 untuk Microsoft Windows. Hasil dari penelitian ini membuktikan adanya pengaruh ketakutan akan kegagalan akademik terhadap intensi perilaku menyontek. Nilai signifikansi kedua variabel ini sebesar 0,000 dengan nilai p < 0,05; nilai R² sebesar 0,333; dan nilai koefisien positif regresi X sebesar 0,693. Hasil regresi menunjukkan jika ketakutan akan kegagalan akademik meningkat, maka intensi perilaku menyontek juga meningkat