HUBUNGAN ANTARA OPTIMISME DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF MAHASISWA YANG SEDANG MENGERJAKAN TUGAS AKHIR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara optimisme dengan kesejahteraan subjektif pada mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir. Mahasiswa yang kesulitan dalam mengerjakan tugas akhir disebabkan oleh faktor internal dan eksternal yang dapat mengakibatkan kondisi kesejahteraan yang rendah seperti emosi negatif, stress, rendah diri, dll (Akbar, 2013). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif survei. Subjek dalam penelitian ini yaitu mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir dengan jumlah sebanyak 544 orang. Alat ukur kesejahteraan subjektif menggunakan Scale of Positive and Negative Experience (SPANE) untuk dimensi afeksi dan Satisfaction with Life Scale (SWLS) untuk dimensi kognitif yang disusun oleh Diener, dengan nilai reliabilitas SPANE afek positif sebesar 0,85, SPANE afek negatif sebesar 0,827, dan SWLS sebesar 0,782. Serta alat ukur optimisme menggunakan alat ukur yang disusun oleh Ushfuriyah (2015) berdasarkan teori Seligman dengan nilai reliabilitas 0,887. Validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi dengan bantuan expert judgement dan diuji secara statistik dengan korelasi per item. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi Spearman’s rho. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan antara optimisme dan kesejahteraan subjektif dengan koefisien korelasi 0,530, pada uji korelasi per dimensi antara optimisme dengan afek positif bernilai 0,539, optimisme dengan afek negatif bernilai ‒0,393, dan optimisme dengan kepuasan hidup bernilai 0,333