TEKNIK PEMBENIHAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI INSTALASI BUDIDAYA AIR TAWAR PUNTEN, BATU, JAWATIMUR

Ikan mas merupakan salah satu ikan air tawar yang disukai masyarakat karena dagingnya yang enak dan bergizi tinggi. Permintaan benih ikan mas yang tinggi menjadikan kontinyuitas penyediaan benih penting untuk dilakukan. Tujuan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah mengetahui secara langsung teknik pembenihan ikan mas serta mengetahui faktor-faktor yang menghambat proses pembenihan ikan mas. Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Instalasi Budidaya Air Tawar Punten, Batu, Jawa Timur pada tanggal 18 Desember 2017 hingga 18 Januari 2018 dengan tujuan untuk mengetahui teknik pembenihan ikan mas serta faktor-faktor yang menghambat teknik pembenihan. Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang adalah wawancara dan observasi lapang. Teknik pembenihan ikan mas (Cyprinus carpio) meliputi persiapan kolam, seleksi induk, pemijahan, penetasan telur, pemeliharaan larva, pemberian pakan, pengukuran kualitas air, pengendalian hama dan penyakit serta pemanenan. Hambatan yang terdapat dalam teknik pembenihan ikan mas di Punten diantaranya dari pencemaran lingkungan atau limbah rumah tangga, suhu naik turun, waktu pengeringan yang tidak maksimal, dan banyaknya lumut di kolam. Pemijahan dilakukan secara alami dengan perbandingan induk enam jantan dan dua betina. Persentase Hacthing Rate pada pemijahan ikan mas sebesar 87%, serta nilai Survival Rate larva pada saat pemanenan sebesar 84%. Rata-rata hasil parameter kualitas air pada kolam pemeliharaan larva ikan mas meliputi suhu air berkisar 20-31 ºC, derajat keasaman (pH) berkisar 6,5-7,2, kecerahan berkisar 35-49 cm, dan Dissolved Oxygen (DO) 6,6-7,1 ppm