POLA JUMLAH TROMBOSIT, JUMLAH DAN HITUNG JENIS LEUKOSIT, IgM DAN IgG ANTIDENGUE PADA PASIEN DEWASA TERINFEKSI VIRUS DENGUE DI RSUD DR.SOETOMO SURABAYA

Latar Belakang : Tren infeksi virus dengue di Indonesia telah bergeser dari anak-anak ke kelompok usia yang lebih tua. Trombosit, leukosit, IgM dan IgG antidengue adalah parameter laboratorium yang sering digunakan untuk menegakkan diagnosis infeksi dengue yang memiliki kemungkinan berubah dari hari ke hari berdasarkan kondisi pasien pada masing-masing gender. Tujuan : Untuk mempelajari pola jumlah trombosit, leukosit, IgM dan IgG antidengue pada pasien dewasa terinfeksi virus dengue. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desin cross-sectional menggunakan data sekunder yang diambil dari rekam medis pasien di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien dewasa pada rentang usia 18-55 tahun dengan DD atau DBD serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 62. Hasil : Pola rerata jumlah trombosit pada pasien DD menurun sejak hari sakit ke-3. Kondisi tersebut bertahan hingga hari ke-6. Memasuki hari ke-7 rerata jumlah trombosit penderita laki-laki sudah kembali dalam rentang normal sementara pada penderita perempuan masih rendah. Rerata jumlah trombosit penderita perempuan lebih rendah daripada penderita laki-laki dan terdapat perbedaan yang signifikan saat hari ke-5. Rerata jumlah trombosit penderita DBD menurun sejak hari ke-3. Kondisi ini berlanjut hingga hari ke-6 pada penderita perempuan sementara pada laki-laki mengalami fluktuasi. Jumlah trombosit mengalami kenaikan saat hari ke-7 namun belum kembali dalam rentang normal. Rerata jumlah leukosit penderita laki-laki masih dalam batas normal pada keseluruhan hari sakit, namun mengalami penurunan pada penderita perempuan dengan DD dan DBD saat hari sakit ke-3. Eosinofilia, basofilia dan monositosis terjadi pada penderita perempuan dengan DD saat hari sakit ke-3 sedangkan pada hari yang sama neutrofilia ditemukan pada penderita laki-laki. Sebaliknya, limfositosis dan monositosis terjadi pada penderita DBD perempuan masing-masing saat hari sakit ke-7 dan ke-5. Hasil serologi pemeriksaan IgM dan IgG antidengue menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jenis infeksi penderita laki-laki dan perempuan karena mayoritas penderita mengalami infeksi dengue sekunder dengan hasil IgG positif sebanyak 7 penderita serta IgM dan IgG positif sebanyak 6 penderita. Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang signifikan rerata jumlah trombosit antara penderita DD perempuan dan laki-laki saat hari ke-5 (p= 0,015), tetapi tidak didapatkan perbedaan yang signifikan pada penderita DBD. Rerata jumlah leukosit penderita lakilaki masih dalam batas normal tetapi turun pada penderita DD dan DBD perempuan saat hari ke-3. Eosinofilia, basofilia dan monositosis terjadi pada penderita perempuan dengan DD saat hari sakit ke-3 sedangkan pada hari yang sama neutrofilia ditemukan pada penderita laki-laki. Sebaliknya, limfositosis dan monositosis terjadi pada penderita DBD perempuan masing-masing saat hari sakit ke-7 dan ke-5. Mayoritas penderita infeksi dengue mengalami infeksi sekunder