MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN Studi Deskriptif tentang Upaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dalam Meningkatkan Kunjungan Wisatawan ke Pantai Jumiang di Kabupaten Pamekasan

Pulau Madura memiliki banya potensi wisata yang belum dikembangkan, salah satunya adalah Pantai Jumiang di Kabupaten Pamekasan. Jumlah kunjungan wisatawan ke Pantai Jumiang terbilang sedikit jika dibandingkan dengan objek wisata lain di Pulau Madura yang telah dikenal sebelumnya. Kunjungan wisatawan ke Pantai Jumiang baru mencapai angka ribuan orang sedangkan objek wisata lain di Pulau Madura telah mencapai angka ratusan ribu dan bahkan telah berhasil mendatangkan wisatawan mancanegara. Oleh karena itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan yang baru dibentuk pada bulan Januari 2017 lalu harus melakukan upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pantai Jumiang. Dalam melakukan upaya tersebut akan ada kendala yang ditemui oleh pihak pemerintah. Metodologi penelitian yang digunakan penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini yaitu, metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui pengamatan atau observasi, wawancara, dan bahan dokumen. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sejak dibentuknya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Pamekasan mulai aktif mengembangkan sektor pariwisata dengan cara terus meningkatkan kunjungan wisatawan di objek wisata. Dalam hal ini, objek wisata yang dimaksud adalah Pantai Jumiang yang merupakan salah satu objek wisata unggulan yang terdapat di Kabupaten Pamekasan, Madura. Pantai Jumiang memiliki kontur pantai yang unik dan berbeda dibandingkan dengan pantai – pantai lain yang terdapat di Kabupaten Pamekasan. Unsur yang menjadikan Pantai Jumiang unik yaitu karena pantai ini memiliki 2 lokasi berbeda. Lokasi tersebut adalah pantai bertebing yang terletak di sisi timur dan pantai landai di sisi barat. Oleh karena itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan melakukan beberapa upaya untuk terus meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pantai Jumiang. Upaya tersebut meliputi, melengkapi sarana dan prasarana wisata bagi wisatawan di Pantai Jumiang berupa pembangunan tangga lingkar, toilet, musholla, penyediaan air bersih, melakukan promosi melalui media massa, membuat aplikasi, menyelenggarakan event berupa Jumiang Beach Festival dan Rokat Tasek atau Petik Laut, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Dalam melakukan upaya – upaya tersebut, terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Kendala utama yang dihadapi yaitu mengenai anggaran dana. Hal ini karena belum adanya investor yang berinvestasi dalam pengembangan Pantai Jumiang sehingga selama ini sumber dana yang dipakai oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan hanya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)