STUDI KANDUNGAN TIMBAL (Pb) DI MUARA SUNGAI WONOREJO, SURABAYA TERHADAP KERUSAKAN INSANG KERANG DARAH (Anadara granosa) DENGAN PEMERIKSAAN HISTOPATHOLOGI

Kerang darah (Anadara granosa) merupakan salah satu jenis kerang yang memiliki nilai ekonomis tinggi untuk dikembangkan sebagai sumber protein dan mineral untuk memenuhi pangan masyarakat Indonesia. Muara Sungai Wonorejo merupakan salah satu daerah yang berpotensi mengalami pencemaran logam berat Timbal (Pb) akibat aktifitas di daratan. Timbal (Pb) merupakan logam non esensial yang sifatnya toksik. Pada konsentrasi toksik timbal dapat mengganggu kerja enzim, dan fungsi protein. Timbal juga dapat menutupi lapisan mukosa pada organisme akuatik yang menyebabkan gangguan sistem pernafasan (Saeni, 1989). Penelitian ini dilaksanakan Oktober 2018. Pengambilan sampel dilakukan di Muara Sungai Wonorejo pada tiga stasiun. Analisis Kandungan logam berat Timbal (Pb) pada air, sedimen, dan insang kerang darah (Anadara granosa) di lakukan di Laboratorium Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Pengamatan preparat histopatologi dilakukan di Laboratorium Basah Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga. Metode penelitian menggunakan metode observasi. Sampel air, sedimen, dan insang kerang diuji menggunakan alat Atomic Absoption Spectrophotometry (AAS). Pengamatan preparat histopatologi diamati dengan mikroskop. Hasil penelitian ini menunjukkan kadar Timbal (Pb) di Muara Sungai Wonorejo yaitu 0,336-0,753 mg/l. Kandungan Timbal (Pb) di sedimen berkisar antara 9,036-16,901 mg/kg dan pada insang kerang yaitu antara 1,054-1,858 mg/kg. kandungan Timbal (Pb) menyebabkan kerusakan insang kerang darah dalam bentuk Edema dan Nekrosi