PENGARUH PENAMBAHAN KOLAGEN-KITOSAN TERHADAP KARAKTERISTIK TULANG ARTIFISIAL BERBASIS HIDROKSIAPATIT-KOLAGEN-KITOSAN

Permasalahan kerusakan tulang di dunia dilaporkan dari tahun 2008 hingga tahun 2010 meningkat dari 13 juta orang menjadi 21 juta orang. Salah satu penanganan klinis dari kerusakan tulang adalah pencangkokan tulang menggunakan scaffold. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi komposisi scaffold hidroksiapatit-kolagen-kitosan terhadap gugus fungsi, struktur morfologi, degradasi, compressive strength, dan porositas. Pembuatan scaffold dilakukan dengan pencampuran hidroksiapasit, kolagen, dan kitosan menjadi larutan kemudian di stirrer, pengeringan sampel dilakukan dengan metode freeze drying. Uji FTIR menunjukkan scaffold hidroksiapatit-kolagen-kitosan memiliki gugus O-H dari ketiga bahan pada bilangan gelombang 2966 cm-1 sampai 3454 cm-1, gugus COO- milik kolagen pada bilangan gelombang 1658 cm-1 sampai 1681 cm-1 , gugus N-H milik kolagen dan kitosan pada bilangan gelombang 1538 cm-1 sampai 1585 cm-1, dan gugus ion karbonat milik hidroksiapatit pada bilangan gelombang 873 cm-1 sampai 877 cm-1. Hasil uji degradasi menunjukkan kenaikan persentase massa hilang mencapai 96,73%. Hasil uji porositas sebesar 85,29% sampai 96,73%. Uji compressive strength mendapatkan hasil 0,061 MPa hingga 4,45 MPa. Karakterisasi morfologi menunjukkan ukuran pori dari 37 μm – 128 μm hingga 46 μm – 201 μm. Hidroksiapatit-kolagen-kitosan memiliki potensi sebagai kandidat penanganan kerusakan tulang cancellous berdasarkan persentase degradasi, persentase porositas, ukuran pori, dan nilai compressive strength