KEPADATAN TULANG ALVEOLAR PASCA PERAWATAN ORTODONTI PADA PASIEN RSGM UNIVERSITAS AIRLANGGA

Latar Belakang: Kesadaran masyarakat akan perawatan ortodonti semakin tinggi dan perawatan ortodonti menjadi populer di bidang kedokteran gigi dalam dekade tahun terakhir. Hal tersebut didasari oleh keinginan untuk memperbaiki penampilan wajah dan memperbaiki posisi gigi serta relasi rahang. Terdapat hubungan antara terapi ortodonti dan jaringan periodontal. Dalam menggerakan gigi dan merencanakan perawatan, jaringan periodontal sangatlah berpengaruh dalam suatu terapi ortodonti. Selama menggerakan gigi semua komponen jaringan periodontal seperti tulang, ligamen periodontal dan gingiva akan berubah dan bergerak bersama-sama. Pada suatu penelitian mengindikasi adanya perubahan densitas tulang alveolar. Beberapa penelitian mengindikasi adanya penurunan fraksi tulang alveolar dan densitas tulang alveolar. Perubahan densitas dilihat dengan membandingkan mineralisasi tulang baru dengan tulang yang lama. Tujuan: Untuk menganalisa perbedaan kepadatan tulang alveolar pasca perawatan ortodonti pada pasien RSGM Universitas Airlangga. Metode: Penelitian ini menggunakan foto radiografi panoramik pasien pada saat sebelum melakukan perawatan dan pada saat sesudah melakukan perawatan ortodontik. Foto radiografi panoramik tersebut dilakukan pengukuran menggunakan digital densitometer. Hasil: Dari hasil penelitian diketahui adanya penurunan kepadatan tulang alveolar setelah dilakukan perawatan ortodonti, baik pada anterior maupun posterior. Rerata penurunan pada anterior sebesar 35,4% , sedangkan pada posterior terjadi penurunan sebesar 31,5%. Kesimpulan: Didapatkan penurunan kepadatan tulang alveolar setelah perawatan ortodonti pada bagian anterior maupun posterior