Pengaruh Agama Islam dan Identitas Turki dalam Menghambat Perluasan Uni Eropa

Turki merupaka salah satu negara yang memiliki peranan penting bagi Uni Eropa. Pentingnya Turki untuk Uni Eropa dan Eropa itu sendiri berakar dari hubungan bersejarah antara kedua belah pihak, baik itu melalui perang, diplomasi, perdagangan, seni, hingga budaya. Selama berabad-abad, hubungan antara kedua yang ditandai dengan kerjasama dan konvergensi, seperti dalam pertukaran ekonomi, budaya, seni, dan sosial yang mendalam antara Kekaisaran Ottoman dan kekuatan Eropa. Pada saat yang sama, konflik dan persaingan juga mewarnai hubungan antara Eropa dan Turki, terutama di perang era Ottoman-Habsburg. Hubungan yang kontras tersebut menciptakan kontestasi dalam identitas dan persepsi di antara negara Uni Eropa terhadap Turki. Hal tersebut tercermin dalam aksesi Turki untuk menjadi bagian dari anggota resmi Uni Eropa yang perkembangannya berjalan lambat terhitung sejak tahun 1987. Uni Eropa secara eksplisit juga menunjukkan sikap oposisinya terhadap keanggotaan penuh Turki yang sebagian besar didasarkan pada perbedaan kultur, sejarah dan identitas Turki sebagai negara mayoritas muslim. Tulisan ini berusaha untuk menjelaskan identitas Turki dan Uni Eropa, dan berusaha untuk menentukan apakah identitas tersebut secara budaya atau politik berpengaruh terhadap aplikasi Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa