HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU KETIDAKSANTUNAN DI TEMPAT KERJA (WORKPLACE INCIVILITY BEHAVIOR)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan perilaku ketidaksantunan di tempat kerja. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk mengamati dan membedakan perasaan dan emosi diri sendiri dan orang lain serta menggunakan informasi tersebut untuk menentukan pemikiran dan tindakannya (Salovery & Mayer, 1990). Perilaku ketidaksantunan di tempat kerja merupakan perilaku menyimpang berintensitas rendah dengan niat yang ambigu untuk menyakiti target, dan melanggar norma kerja terkait kehormatan bersama (Andersson & Pearson, 1999). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tipe peneletiian explanatoris yaitu untuk menjelaskan alasan terjadinya suatu peristiwa, membentuk, memperdalam, mengembangkan atau menguji suatu teori (Neuman, 2014). Penelitian ini dilakukan pada perawat di Indonesia sebanyak 127 perawat denagn alat ukur skala AES (33 aitem) oleh Schutte (1998) untuk variabel kecerdasan emosional dan skala IIBS (28 aitem) oleh Handoyo, Suhariadi, Sami'an, & Syarifah (2016) untuk variabel perilaku ketidaksantunan di tempat kerja. Kedua alat ukur ini telah valid dan reliabel. Reliabilitas kedua alat ukur ini adalah 0,922 untuk skala AES dan 0,965 untuk skala IIBS. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan teknik analisis korelasi Spearman's Rho dalam program IBM SPSS Version 22 for Mac. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan perilaku ketidaksantunan di tempat kerja (ρ = 0,316; p < 0.05)