UKURAN-UKURAN ANTROPOMETRIS PADA PRAJURIT TNI-AD YONIF LINUD 503 / MAYANGKARA MOJOSARI-MOJOKERTO (PERBEDAAN ANTARA KELOMPOK PRAJURIT YANG MENGIKUTI PLETON TANGKAS DENGAN PRAJURIT YANG TIDAK MENGIKUTI PLETON TANGKAS)

Tentara Nasional Indonesia sebagai prajurit bangsa yang memiliki tugas dan tanggung jawabyang berat sebagai pasukan pembela bangsa yang dituntut harus memiliki fisik dan mental yang kuat serta tubuh yang ideal dan tangguh agar mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Dalam usaha mencapai fisik dan mental yang kuat serta tubuh yang ideal dan tangguh ada beberapa faktor yang harus dipenuhi, diantaranya adalah kecukupan asupan gizi yang baik serta latihan fisik yang baik agar mendapatkan tubuh yang kuat dan ideal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui intensitas latihan fisik berpengaruh pada perbedaan ukuran antropometris prajurit pada sampel yang terdiri dua kelompok, yaitu 30 prajurit yang mengikuti kegiatan Pleton Tangkas dan 30 prajurit yang tidak mengikuti Pleton Tangkas. Pendekatan yang digunakan adalah pengukuran antropometri dengan analisis deskriptif kuantitatif. Variabel yang diukur adalah tinggi badan, berat badan, lingkar lengan, lingkar dada, lingka perut, serta ketebalan lemak trisep, bisep, abdomen, subscapula. Hasil analisis di uji dengan menggunakan t-test yaitu Paired Sampel T-test untuk mengetahui pengaruh aktivitas latihan fisik terhadap ukuran tubuh prajurit sebelum dan sesudah masuk TNI yang mengikuti Pleton Tangkas dan tidak mengikuti Pleton Tangkas. Hasil analisis menunjukkan pada dua kelompok prajurit yang mengikuti Pleton tangkas maupun prajurit yang tidak mengikuti Pleton Tangkas, signifikansi didapat pada variabel pengukuran tinggi badan, lingkar lengan, lingkar dada, dan lingkar perut pada kelompok yang mengikuti Pleton Tangkas, sedangkan tingkat signifikansi didapat pada variabel pengukuran tinggi badan,berat badan, lingkar lengan, dan lingkar perut pada prajurit yang tidak Mengikuti Pleton Tangkas. Pada variabel pengukuran berat badan tidak signifikan pada prajurit yang mengikuti Pleton Tangkas dan pada variabel pengukuran lingkar dada tidak signifikan pada kelompok yang tidak mengikuti Pleton Tangkas. Pada penelitian ini dapat disimpulkan terbukti adanya perbedaan pada ukuran-ukuran antropometri prajurit