TEKNIK PEMIJAHAN IKAN TUNA SIRIP KUNING (Thunnus albacares) DI BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN (BBRBLPP) GONDOL, BALI

Praktek Kerja Lapang (PKL) dilaksanakan di Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol, Bali pada tanggal 18 Desember 2017 – 18 Januari 2018. Tujuan dari Praktek Kerja Lapang ini adalah untuk mengetahui bagaimana teknik pemijahan induk ikan tuna sirip kuning (T. albacares) di keramba jaring apung di BBRBLPP Gondol Bali. Mengetahui pengendalian masalah dan kendala yang dihadapi selama proses pemeliharan induk ikan tuna sirip kuning. Metode yang di gunakan pada PKL ini adalah metode deskriptif, dengan teknik pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder. Pengumpulan data ini dilakukan secara observasi, wawancara dan partisipasi aktif. BBRBLPP Gondol didirikan di atas areal seluas 6,7 Ha. Pemijahan ikan tuna sirip kuning dilakukan secara alami. Induk ikan Tuna sirip kuning yang digunakan berasal dari proses penangkapan yaitu memilih calon induk ikan tuna dengan berat 5 kg dan panjang + 25 cm. Perbandingan berat induk tuna sirip kuning antara jantan dan betina yaitu 3 : 1. Parameter Kualitas air untuk larva ikan tuna sirip kuning Antara lain : suhu 29–30 oC; pH 8.2; dan DO 6.0 ppm. Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan nilai Hatching Rate (HR) ikan tuna sirip kuning sebesar 75,34% serta Survival Rate (SR) sebesar 0%. Pakan buatan yang digunakan dalam pemeliharan larva adalah Nannochloropsis oculate dan Brachionus rotundiformes