PLASTISITAS SPIRITUALITAS DALAM HEKSALOGI NOVEL SUPERNOVA KARYA DEE

Enam novel serial Supernova karya Dee dengan judul Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh; Akar; Petir; Partikel; Gelombang; dan Intelegensi Embun Pagi memuat unsur spiritualitas secara konsisten. Spiritualitas yang terdapat dalam enam novel ini mengarah pada pengulangan tindakan tokoh-tokoh. Motif spiritualitas yang hadir dalam enam novel memiliki kadar yang berbeda pada tiap cerita Konsistensi dihadirkannya motif spiritualitas dalam enam novel serial Supernova menimbulkan asumsi adanya makna secara tekstual. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menemukan dan memaknai motif spiritualitas dalam heksalogi novel Supernova karya Dee. Penelitian ini memanfaatkan teori struktur naratif Vladimir Propp, yang terdiri dari dua tahap analisis. Pertama, analisis mengenai identifikasi motif spiritualitas dalam enam novel serial Supernova secara tekstual. Kedua, hasil identifikasi tersebut menunjukkan adanya unsur yang berulang terkait dengan motif spiritualitas yang disebut sebagai fungsi. Fungsi-fungsi tersebut kemudian dirumuskan sesuai dengan urutan kemunculannya dalam setiap novel. Melalui kedua tahap analisis tersebut dapat diperoleh makna dari adanya motif spiritualitas dalam keenam novel serial Supernova. Berdasarkan tahap analisis, ditemukan konsistensi motif spiritulitas dalam keenam novel. Motif spiritualitas yang berulang tersebut, kemudian dikelompokkan menjadi lima fungsi yaitu, pencarian, pencerahan, pertemuan, persatuan, dan perjuangan. Lima fungsi tersebut muncul dengan jumlah yang berbeda dalam setiap novel. Fungsi tindakan pencarian menjadi fungsi yang paling dominan dalam keenam novel, sehingga dapat dimaknai bahwa tindakan spiritualitas yang terjadi pada tokohtokoh dalam keenam novel menunjukkan adanya plastisitas spiritualitas dalam proses menemukan jati diri dan makna kehidupan. Plastisitas spiritualitas ini dapat dimaknai bahwa proses pencarian dalam suatu kehidupan individu selalu berulang dan tidak pernah menemukan muara untuk berhenti. Plastisitas spiritualitas dalam keenam novel lebih menitikberatkan pada posisi sains sebagai unsur pembangun kesadaran setiap individu. Plastisitas spirutualitas juga menunjukkan bahwa semua proses pencarian yang dilakukan setiap individu merupakan usaha pemenuhan kekosongan diri untuk menemukan makna kehidupan