STUDI IN VIVO: BIOKOMPOSIT SCAFFOLD KITOSANKONDROITIN SULFAT/HIDROKSIAPATIT SEBAGAI ALTERNATIF BONE GRAFT PADA KASUS CACAT TULANG

Kerusakan tulang akibat trauma, tumor, kelainan kongenital, degenerasi, dan akibat penyakit-penyakit lainnya masih menjadi permasalahan yang utama di bidang ortopaedi dan traumatologi hingga sekarang. Untuk itu diperlukan penanaman bone graft pada setiap penderita kerusakan tulang. Scaffold merupakan salah satu bentuk bone graft yang sedang dikembangkan. Pada penelitian ini digunakan beberapa bahan yaitu kitosan, hidroksiapatit, dan kondroitin sulfat karena memiliki sifat tidak toksik, biokompatibel, dan biodegradabel. Proses sintesis dilakukan dengan metode freeze-drying. Hasil scaffold komposit CHCS/ HAp dilakukan uji morfologi, degradasi, sitotoksisitas serta uji in vivo menggunakan kelinci. Hasil uji morfologi didapatkan range ukuran pori 1,113 – 8,220 μm yang sesuai untuk proses neurovaskularisasi dan pertumbuhan fibroblast. Hasil uji biodegradasi menunjukkan nilai massa hilang 29,68% selama 4 minggu. Uji sitotoksisitas menunjukkan ketiga sampel memiliki nilai viabilitas 95,81%, 124,59% dan 126,69%. Hasil uji in vivo melalui pengamatan HPA menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah sel osteoblast dan osteoclast serta perbedaan karakteristik woven bone dan lamellar bone selama 28 dan 56 hari pada kelompok perlakuan yang diberikan scaffold komposit CH-CS/HAp. Berdasarkan hasil penelitian ini, komposit scaffold CH-CS/HAp memiliki potensi sebagai bone graft dengan komposisi HAp:CH:CS yaitu 60:35:5 %wt